Ushul Fi At-Tafsir
- Deskripsi
- Kurikulum
- Reviews
-
1Eps .1 : Tentang Kitab "Ushul fit-Tafsir" & Pengarang1h 17m
Video ini adalah episode pertama dari kajian Kitab Ushul fit-Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin.
Berikut adalah poin-poin utama yang dibahas:
-
Pengenalan Kitab: Dijelaskan bahwa kitab ini adalah karya asli Syaikh Utsaimin [<!-->01:51-->] dan termasuk kitab yang sering dijadikan rujukan.
-
Garis Besar Isi Kitab: Pemateri merinci topik-topik yang akan dibahas, seperti profil Al-Qur'an, dasar-dasar tafsir yang benar [<!-->29:09--><!-->33:42--><!-->33:58-->].
-
Biografi Singkat Pengarang: Dibahas juga biografi singkat Syaikh Utsaimin, termasuk guru beliau, Syaikh Abdurrahman Bin Nashir as-Sa'di [<!-->53:38-->].
Secara keseluruhan, video ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang kaidah-kaidah dalam menafsirkan Al-Qur'an sesuai dengan metode para ulama.
-
-
2Eps. 2 : Tentang Al Qur'an1h 6m
Video ini membahas berbagai aspek penting tentang Al-Qur'an dan Sunnah.
Berikut adalah ringkasan poin-poin utamanya:
-
Definisi dan Sifat Al-Qur'an: Video ini menjelaskan definisi Al-Qur'an secara bahasa dan istilah syariat, serta sifat-sifatnya yang agung, mulia, dan diberkahi [<!-->31:38-->].
-
Fungsi Al-Qur'an: Dibahas peran Al-Qur'an sebagai penjelas, pemberi petunjuk, dan pembeda. Al-Qur'an juga ditegaskan sebagai sumber syariat utama dalam Islam [<!-->54:33-->].
-
Pentingnya Sunnah: Video ini menjelaskan kedudukan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber syariat kedua, dan memberikan dalil-dalil dari Al-Qur'an yang menegaskan kewajiban menaati Rasulullah [<!-->01:00:03-->].
-
-
3Eps. 3 : Turunnya Al Qur'an dan Ayat Pertama Turun1h 1m
Video ini membahas tentang turunnya Al-Qur'an (Nuzulul Qur'an).
Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam video:
-
Waktu Turunnya Al-Qur'an: Al-Qur'an pertama kali turun pada malam Lailatul Qadar [<!-->01:15--><!-->07:07-->].
-
Pembawa Wahyu: Malaikat Jibril adalah yang membawa Al-Qur'an dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW [<!-->11:14--><!-->16:26-->].
-
Ayat Pertama yang Turun: Ayat pertama yang turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 [<!-->35:53--><!-->]. Setelah itu, wahyu sempat terputus sebelum turun surat Al-Mudatsir ayat 1-5 [--><!-->46:37--><!-->57:33-->].
-
-
4Eps. 4 : Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat Al Qur'an)1h 2m
Video ini membahas tentang Asbabun Nuzul atau sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur'an. Dijelaskan bahwa ayat Al-Qur'an turun dalam dua jenis:
-
Ibtidaiyah: Ayat yang turun tanpa sebab khusus.
-
Sababiyah: Ayat yang turun karena adanya sebab atau peristiwa tertentu.
Video ini juga membahas jenis-jenis Sababiyah beserta contohnya, seperti:
-
Ayat yang turun untuk menjawab pertanyaan.
-
Ayat yang turun untuk menjelaskan peristiwa.
-
Ayat yang turun untuk menjelaskan hukum suatu perbuatan.
Selain itu, dijelaskan pula manfaat mempelajari Asbabun Nuzul, salah satunya adalah sebagai bukti bahwa Al-Qur'an murni berasal dari Allah SWT.
-
-
5Eps. 5 : Kaedah "Patokannya Keumuman Lafazh bukan Kekhususan Sebab"1h 1m
Video ini membahas tentang Asbabun Nuzul atau sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur'an. Berikut adalah poin-poin penting yang dijelaskan:
-
Faedah (Manfaat) Mengetahui Asbabun Nuzul:
-
Membuktikan bahwa Al-Qur'an bukan karangan Nabi Muhammad SAW [<!-->01:04-->].
-
Memahami perhatian dan pembelaan Allah SWT terhadap Rasulullah SAW [<!-->02:10-->].
-
Memahami perhatian Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya dengan menghilangkan kesulitan dan kegelisahan mereka [<!-->18:35-->].
-
Memahami ayat Al-Qur'an dengan benar dan mendalam [<!-->24:52-->].
-
-
Kaidah Penting: Video ini menjelaskan kaidah "Patokannya keumuman lafazh bukan kekhususan sebab" [<!-->36:11-->]. Artinya, meskipun sebuah ayat turun karena sebab tertentu, hukumnya tetap berlaku umum untuk seluruh umat Islam, tidak terbatas pada orang atau peristiwa yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut.
-
Pentingnya Bahasa Arab: Untuk memahami Al-Qur'an secara mendalam, diperlukan pemahaman ilmu bahasa Arab, terutama nahwu (tata bahasa) dan ushul fiqh (dasar-dasar hukum Islam) [<!-->57:43-->].
-
-
6Eps. 6 : Makki dan Madani1h 4m
Video ini membahas tentang konsep "Al makki Wal madani" dalam Al-Qur'an, yaitu pembagian ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan periode turunnya.
Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam video:
-
Definisi: Ayat Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah, sedangkan ayat Madaniyah adalah ayat yang turun setelah hijrah, bahkan jika turunnya di Mekkah.
-
Perbedaan Gaya Bahasa (Uslub):
-
Makkiyah: Gaya bahasa yang kuat, keras, dan pendek-pendek karena ditujukan kepada orang kafir yang menentang.
-
Madaniyah: Gaya bahasa yang lebih lembut, mudah, dan panjang karena ditujukan kepada orang yang sudah menerima Islam.
-
-
Perbedaan Topik (Maudhu'):
-
Makkiyah: Fokus pada akidah dan tauhid.
-
Madaniyah: Fokus pada hukum ibadah, muamalah, jihad, dan pembahasan tentang orang-orang munafik.
-
-
Manfaat Mempelajari Makkiyah dan Madaniyah:
-
Menunjukkan ketinggian sastra Al-Qur'an yang menyesuaikan dengan kondisi audiens.
-
Menampakkan hikmah di balik pensyariatan hukum Islam yang turun secara bertahap.
-
Memberikan pedoman bagi para dai dalam berdakwah.
-
Membantu dalam memahami konsep nasakh dan mansukh (ayat yang menghapus dan yang dihapus hukumnya).
-
-
-
7Eps. 7 : Sejarah Pengurutan Al Qur'an1h 5m
Video ini membahas tentang sejarah urutan Al-Qur'an, yang mencakup beberapa poin penting berikut:
-
Hikmah Turunnya Al-Qur'an secara Bertahap: Video ini menjelaskan mengapa Al-Qur'an tidak diturunkan sekaligus, yaitu untuk mengokohkan hati Nabi, mempermudah hafalan dan pemahaman, memotivasi umat, dan sebagai bentuk pensyariatan yang bertahap [<!-->03:02-->].
-
Urutan Al-Qur'an:
Video ini juga menyebutkan bahwa pada zaman sahabat, ada berbagai macam mushaf dengan urutan surat yang berbeda-beda. Namun, setelah mushaf Utsmani disepakati, urutan surat yang kita kenal sekarang menjadi standar yang diikuti oleh umat Islam.
-
-
8Eps. 8 : Sejarah Penulisan Al Qur'an1h 4m
Video ini membahas sejarah penulisan dan pengumpulan Al-Qur'an yang dibagi menjadi tiga tahapan penting:
-
Tahap pertama: Pada masa Nabi Muhammad SAW, fokus utama adalah pada hafalan, bukan tulisan. Hal ini disebabkan kuatnya daya ingat para sahabat dan terbatasnya alat tulis pada masa itu.
-
Tahap kedua: Pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq, Al-Qur'an mulai dikumpulkan dalam satu mushaf setelah banyak penghafal Al-Qur'an yang gugur dalam Perang Yamamah.
-
Tahap ketiga: Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al-Qur'an disatukan ke dalam satu mushaf standar dengan dialek suku Quraisy. Langkah ini diambil untuk mencegah perpecahan di kalangan umat Islam yang memiliki mushaf dengan dialek berbeda.
Video ini juga membahas perbedaan antara pengumpulan di masa Abu Bakar dan Utsman, serta hikmah di balik proses tersebut.
-
-
9Eps. 9 : Metode dan Sumber Tafsir Al Qur'an1h 11m
Video ini membahas tentang metode dan sumber penafsiran Al-Qur'an, yang wajib dipahami oleh setiap muslim. Pembahasan dibagi menjadi beberapa bagian utama:
-
Definisi Tafsir: Menjelaskan arti tafsir secara bahasa dan istilah.
-
Kewajiban Mempelajari Tafsir: Mengapa mempelajari tafsir hukumnya wajib, disertai dalil dari Al-Qur'an.
-
Sikap Menafsirkan: Sikap yang harus dimiliki seorang muslim ketika menafsirkan Al-Qur'an, yaitu merasa sebagai penerjemah firman Allah.
-
Sumber-Sumber Penafsiran Al-Qur'an: Membahas lima sumber utama yang menjadi rujukan dalam menafsirkan Al-Qur'an, yaitu:
-
Al-Qur'an itu sendiri (Tafsir Al-Qur'an bil Qur'an).
-
Sunnah Rasulullah SAW (Tafsir Al-Qur'an bis Sunnah).
-
Ucapan para Sahabat.
-
Ucapan para Tabi'in (murid para sahabat).
-
Bahasa Arab dan makna syar'i.
-
Video ini juga memberikan contoh-contoh dari setiap sumber penafsiran untuk memudahkan pemahaman.
-
-
10Eps. 10 : Menyikapi Perbedaan Tafsir Al-Qur'an (Ma'tsur)1h 6m
Video ini membahas tentang bagaimana menyikapi perbedaan tafsir Al-Qur'an, terutama tafsir ma'tsur yang bersumber dari nukilan sahabat dan tabi'in [<!-->02:16:32-->]. Ada tiga jenis perbedaan tafsir yang dijelaskan:
-
Perbedaan lafadz tapi makna sama (ikhtilaf lafdzi): Lafadznya berbeda, tetapi maknanya sama. Contohnya penafsiran kata "qadha" dalam Surat Al-Isra' ayat 23 [<!-->02:23:47-->].
-
Perbedaan lafadz dan makna, tapi tidak bertentangan (ikhtilaf tanawwu'): Lafadz dan maknanya berbeda, tetapi tidak saling bertentangan dan dapat digabungkan untuk memperkaya makna. Contohnya penafsiran tentang siapa orang yang dimaksud dalam kisah di Surat Al-A'raf ayat 175-176 [<!-->02:39:13-->].
-
Perbedaan lafadz dan makna, dan saling bertentangan (ikhtilaf tadhad): Lafadz dan maknanya berbeda dan saling bertentangan, sehingga harus dipilih mana yang paling kuat. Contohnya penafsiran kata "baghin" dan "adin" dalam Surat An-Nahl ayat 115 [02:44:44].
-
-
11Eps. 11 : Hukum Terjemah Al Qur'an1h 18m
Video ini membahas tentang hukum menerjemahkan Al-Qur'an. Berikut adalah ringkasan dari video tersebut:
-
Terjemah Harfiah (kata per kata): Dianggap tidak mungkin dilakukan secara sempurna karena tidak adanya padanan kata yang sama persis antara bahasa Arab dan bahasa lain, serta perbedaan struktur gramatikal yang unik.
-
Terjemah Maknawiyah (tafsir): Jenis terjemahan ini diperbolehkan, bahkan bisa menjadi wajib dalam kondisi tertentu. Terjemahan ini berfokus pada penyampaian makna dan tafsir ayat, bukan sekadar kata per kata.
-
Syarat Terjemah Maknawiyah: Penerjemah harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahasa dan makna syariat, serta merupakan orang yang terpercaya.
-
Hukum Terjemah Per Kata di Indonesia: Narasumber menjelaskan bahwa terjemahan per kata yang ada di Indonesia sebenarnya termasuk dalam kategori terjemah maknawiyah, karena yang diterjemahkan adalah tafsiran dari setiap kata, bukan lafaz aslinya.
Video ini juga menekankan pentingnya tidak hanya mengandalkan terjemahan, tetapi juga merujuk pada kitab-kitab tafsir yang tepercaya untuk memahami Al-Qur'an secara mendalam.
-
-
12Eps. 12 : Biografi Mufassir (Ali bin Abi Thalib & Abdullah bin Mas'ud)59m
Video ini membahas biografi ahli tafsir dari kalangan sahabat Rasulullah SAW, dengan fokus pada Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud.
Berikut adalah ringkasan poin-poin pentingnya:
-
Ali bin Abi Thalib: Merupakan sepupu dan menantu Rasulullah SAW yang dikenal dengan keberanian, kecerdasan, dan keilmuannya. Beliau memiliki banyak riwayat tafsir Al-Qur'an [<!-->06:23-->].
-
Abdullah bin Mas'ud: Merupakan sahabat yang ahli dalam membaca dan menafsirkan Al-Qur'an [<!-->41:23--><!-->49:19-->].
Secara keseluruhan, video ini mengupas tuntas kehidupan dan kontribusi kedua sahabat dalam bidang tafsir Al-Qur'an.
-
-
13Eps. 13 : Biografi Mufassir (Abdullah bin 'Abbas, Mujahid, & Qatadah)1h 6m
Video ini membahas biografi ahli tafsir yang terkenal dalam sejarah Islam. Setelah membahas biografi Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud, video ini melanjutkan dengan membahas biografi tiga tokoh ahli tafsir lainnya:
-
Abdullah bin Abbas: Dijuluki sebagai “Turjumanul Qur'an” (Penerjemah Al-Qur'an) berkat doa langsung dari Rasulullah SAW [<!-->10:05-->].
-
Mujahid bin Jabr al-Makki: Seorang tabi'in dan murid dari Abdullah bin Abbas yang dikenal karena kesungguhannya dalam mempelajari Al-Qur'an [<!-->44:36-->].
-
Qatadah bin Di’amah as-Sadusi: Seorang ahli tafsir tunanetra yang memiliki daya ingat luar biasa [52:10].
-
-
14Eps. 14 : Ayat Muhkam dan Mutasyabih di Al-Qur'an1h 12m
Video ini membahas tentang dua jenis ayat dalam Al-Qur'an, yaitu ayat Muhkam dan ayat Mutasyabih.
Berikut adalah poin-poin utama yang dijelaskan dalam video:
-
Ayat Muhkam: Ayat-ayat yang maknanya jelas dan tidak samar. Ayat ini mudah dipahami oleh semua orang dan biasanya berisi hukum-hukum, perintah, dan larangan yang tegas.
-
Ayat Mutasyabih: Ayat-ayat yang maknanya samar atau memiliki beberapa kemungkinan penafsiran. Ayat ini seringkali menjadi bahan perdebatan dan dapat disalahpahami jika tidak dipelajari dengan benar.
-
Sikap terhadap Ayat Mutasyabih: Orang yang berilmu akan mengembalikan penafsiran ayat mutasyabih kepada ayat-ayat muhkam. Sementara itu, orang yang hatinya sesat akan menggunakan ayat mutasyabih untuk menimbulkan fitnah dan keraguan.
Secara keseluruhan, video ini memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya membedakan antara ayat muhkam dan mutasyabih dalam Al-Qur'an agar tidak salah dalam menafsirkan dan mengamalkan ajaran Islam.
-
-
15Eps. 15 : Dua Jenis Mutasyabihat dan Hikmahnya1h
Video ini adalah bagian dari kajian kitab Ushul Fiqh Tafsir yang merupakan pertemuan ke-15. Fokus utama video ini adalah pembahasan tentang ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Qur'an dan hikmah di baliknya.
Berikut adalah poin-poin utama yang dibahas:
-
Dua Jenis Ayat Mutasyabihat:
-
Mutasyabih Hakiki: Maknanya tidak mungkin diketahui oleh manusia, seperti hakikat sifat-sifat Allah dan perkara-perkara gaib.
-
Mutasyabih Nisbi: Maknanya samar bagi sebagian orang, tetapi jelas bagi para ulama yang mendalam ilmunya.
-
-
Contoh Ayat Mutasyabih Nisbi: Video ini memberikan contoh bagaimana beberapa kelompok menyalahpahami ayat-ayat yang termasuk mutasyabih nisbi, seperti ayat tentang sifat Allah, hukuman bagi pembunuh, dan takdir.
-
Hikmah Adanya Ayat Mutasyabih: Keberadaan ayat-ayat ini berfungsi sebagai ujian keimanan. Orang yang beriman akan mengembalikan ayat-ayat yang samar kepada ayat-ayat yang jelas, sementara orang yang hatinya menyimpang akan menggunakannya untuk menyebarkan keraguan dan mengikuti hawa nafsu.
Video ini menekankan pentingnya memahami Al-Qur'an secara komprehensif dan mengembalikan ayat-ayat yang samar maknanya kepada ayat-ayat yang sudah jelas, sesuai dengan metode para ulama.
-
-
16Eps. 16 : Menepis Dugaan Adanya Kontradiksi di Al-Qur'an1h 1m
Video ini adalah episode ke-16 dari seri "Menepis Dugaan Adanya Kontradiksi di Al-Qur'an". Video ini membahas materi dari halaman 46 hingga 64 dari kitab yang sedang dipelajari.
Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam video:
-
Tujuan: Video ini bertujuan untuk membahas konsep dugaan adanya kontradiksi yang terlihat dalam ayat-ayat Al-Qur'an [<!-->00:30-->].
-
Pentingnya Belajar dengan Kitab: Pemateri menekankan pentingnya belajar dengan menggunakan kitab agar lebih terarah, sesuai dengan kurikulum para ulama [<!-->01:45-->].
-
Mengatasi Kontradiksi: Dijelaskan cara mengatasi dugaan kontradiksi dengan memberikan beberapa contoh ayat yang tampak bertentangan, namun sebenarnya maknanya dapat digabungkan melalui pemahaman yang lebih dalam.
Secara keseluruhan, video ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an yang tampak kontradiktif, dengan pendekatan yang sistematis dan berdasarkan ilmu tafsir.
-
-
17Eps. 17 : Memahami Sumpah di dalam Al Qur'an1h 2m
Video ini membahas tentang memahami ayat-ayat sumpah dalam Al-Qur'an.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dibahas dalam video tersebut:
-
Pengertian Sumpah (al-qasam): Sumpah memiliki beberapa arti, seperti al-qasam dan al-hilf [<!-->00:21-->].
-
Rukun-rukun Sumpah: Terdapat empat rukun sumpah agar sumpah menjadi sah, yaitu:
-
Al-muqsim (orang yang bersumpah).
-
Al-muqsam bih (sesuatu yang dijadikan sumpah).
-
Al-muqsam 'alaih (jawaban sumpah).
-
Adawat al-qasam (alat sumpah) [<!-->05:40-->].
-
-
Alat Sumpah: Tiga alat sumpah yang paling umum adalah huruf Wawu, Ba', dan Ta' [<!-->04:45-->].
-
Fungsi Sumpah dalam Al-Qur'an: Sumpah berfungsi untuk menjelaskan keagungan sesuatu yang dijadikan sumpah, dan menjelaskan pentingnya jawaban sumpah [<!-->52:37-->].
-
Kondisi Boleh Bersumpah: Seseorang boleh bersumpah jika jawaban sumpah memiliki kepentingan besar, lawan bicara ragu, atau lawan bicara mengingkari kebenaran [<!-->56:35-->].
-
-
18Eps. 18 : Garis Besar Kisah-kisah di Al-Qur'an1h 3m
Video ini adalah rekaman dari kajian daring tentang garis besar kisah-kisah yang terdapat di dalam Al-Qur'an.
Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam video:
-
Pengertian Kisah: Dijelaskan arti kisah baik secara bahasa maupun istilah.
-
Keunggulan Kisah Al-Qur'an: Kisah-kisah dalam Al-Qur'an disebut sebagai kisah yang paling benar, terbaik, dan paling bermanfaat.
-
Jenis-Jenis Kisah: Dibahas jenis-jenis kisah di dalam Al-Qur'an, seperti kisah para nabi dan rasul, individu, dan peristiwa di masa Nabi Muhammad SAW.
-
Hikmah di Balik Kisah: Dijelaskan hikmah di balik adanya kisah-kisah ini, seperti untuk menjelaskan hikmah dan keadilan Allah.
-
Hikmah Pengulangan Kisah: Dibahas juga alasan mengapa beberapa kisah diulang dalam Al-Qur'an, seperti untuk menegaskan pentingnya kisah tersebut dan memperkuat keimanan.
-
-
19Eps. 19 : Israiliyyat (Riwayat Bani Israel)1h 16m
Video ini membahas tentang israiliyat, yaitu berita-berita yang berasal dari Bani Israil (Yahudi dan Nasrani).
Dalam video ini, israiliyat dibagi menjadi tiga kategori:
-
Dibenarkan oleh Islam: Riwayat yang sesuai dengan ajaran Islam dan diakui kebenarannya [<!-->11:37-->].
-
Ditolak oleh Islam: Riwayat yang bertentangan dengan ajaran Islam dan dianggap sebagai kebohongan [<!-->25:33-->].
-
Tidak dibenarkan dan tidak ditolak: Riwayat yang tidak dijelaskan dalam ajaran Islam, sehingga tidak dibenarkan namun juga tidak didustakan [<!-->29:58-->].
Video ini juga menjelaskan empat sikap para ulama ahli tafsir dalam menggunakan israiliyat saat menafsirkan Al-Qur'an:
-
-
20Eps. 20 : Dhomir (Kata Ganti) dalam Penafsiran Al-Qur'an1h 18m
Video ini adalah episode ke-20 dari seri kajian tafsir Al-Qur'an. Fokus utama video ini adalah pembahasan tentang dhomir atau kata ganti.
Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam video:
-
Definisi Dhomir: Dijelaskan makna dhomir secara bahasa [<!-->02:04--><!-->07:55-->].
-
Jenis-Jenis Dhomir: Dibahas jenis-jenis dhomir dalam bahasa Arab, seperti mutakallim (orang pertama), mukhotob (orang kedua), dan ghoib (orang ketiga) [<!-->12:40-->].
-
Kaidah Penggunaan Dhomir: Dijelaskan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penggunaan dhomir dalam Al-Qur'an, termasuk bagaimana dhomir kembali kepada marje' atau sumbernya [<!-->25:36-->].
-
-
21Eps. 21 : Isim Zhahir di tempat Dhomir1h 2m
Video ini adalah episode ke-21 dari serial Kursus Unggulan Bahasa Arab (KUBA). Fokus utama dari episode ini adalah pembahasan mengenai “Isim Zhahir di Tempat Dhomir.” Ini adalah konsep dalam bahasa Arab di mana sebuah kata benda yang jelas (isim zhahir) digunakan di tempat yang seharusnya menggunakan kata ganti (dhomir). Selain itu, berikut adalah beberapa poin penting lainnya:
-
Praktik Membaca. Para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat, yang kemudian akan dikoreksi langsung oleh pengajar.
-
Kaidah Bahasa Arab. Dhomir dalam bahasa Arab berfungsi untuk membuat kalimat lebih ringkas dan jelas. Sebagai contoh, sebuah dhomir bisa menggantikan hingga 20 kata dalam sebuah ayat Al-Qur'an.
-
Penerapan dalam Al-Qur'an. Video ini juga memberikan contoh-contoh penerapan kaidah tersebut dalam Al-Qur'an, seperti pada surat Al-Baqarah ayat 98 dan surat Al-A'raf ayat 170.
-
Fungsi Isim Zhahir. Penggunaan isim zhahir di tempat dhomir memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
-
Menjelaskan hukum yang berlaku.
-
Memberikan alasan di balik suatu hukum.
-
Menggeneralisasi hukum agar berlaku untuk semua yang memiliki sifat yang sama.
-
-
Alasan Penggunaan Isim Zhahir. Salah satu alasan penggunaan isim zhahir adalah untuk menghindari ambiguitas ketika sebuah dhomir dapat merujuk pada lebih dari satu kata sebelumnya. Dengan menggunakan isim zhahir, makna kalimat menjadi lebih jelas dan terarah.
-
-
22Eps. 22 : Dhamir Fashl & Iltifat1h 23m
Video ini merupakan bagian ke-22 dari kajian tentang kitab Ushul Fiqh Tafsir. Berikut adalah rangkuman singkat dari topik-topik yang dibahas:
-
Dhomir Fashl [<!-->01:37-->]:
-
Iltifat [<!-->40:08-->]:
-
Iltifat adalah perubahan gaya bahasa dengan mengubah kata ganti dari satu bentuk ke bentuk lain.
-
Fungsi iltifat antara lain untuk menarik perhatian pembaca, mendorong perenungan, dan menghindari kebosanan.
-
Video ini memberikan contoh iltifat dari Surah Al-Fatihah, Surah Yunus, dan Surah Al-Kautsar [<!-->01:10:13-->].
-
-
Khatam Kitab [<!-->01:21:09-->]:
-
Video ini sekaligus menandai selesainya pembahasan kitab Ushul Fiqh Tafsir.
-
Pemateri mengajak peserta untuk melanjutkan ke kitab lain.
-
-
