Have a question?
Message sent Close
0
0 reviews

Pengantar Belajar Ilmu Shorof

Kategori
65 Students enrolled
  • Deskripsi
  • Kurikulum
  • Reviews
Pendahuluan
Tashrif
  • 2
    Eps. 2 : Tashrif Fi'il Madhi (Kata Kerja Masa Lampau)
    1h 11m

    Video ini melanjutkan pembahasan tentang Ilmu Sharaf, yang diartikan sebagai ilmu tentang "perubahan kata" [<!-->01:01:09-->]. Fokus utama dalam Sharaf adalah mempelajari struktur kata (bina) dan maknanya (sighah).

    Berikut adalah poin-poin penting dari video tersebut:

    • Tiga Jenis Kata dalam Bahasa Arab:

      • Isim (Kata Benda): Setara dengan kata benda dalam bahasa lain [<!-->03:44-->].

      • Fi'il (Kata Kerja): Setara dengan kata kerja [<!-->04:14--><!-->]. Fi'il menjadi titik awal dalam belajar Sharaf karena merupakan akar dari banyak kata lain [--><!-->08:40-->].

      • Harf (Partikel): Kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan kata lain untuk memiliki makna, seperti kata sambung atau preposisi [<!-->05:05-->].

    • Kategori Fi'il (Kata Kerja):

      • Berdasarkan jumlah huruf asli, fi'il dibagi menjadi Thulathi (tiga huruf akar) dan Ruba'i (empat huruf akar) [<!-->01:13:03-->].

      • Fi'il Thulathi kemudian dibagi lagi menjadi Mujarrad (hanya terdiri dari tiga huruf asli) [<!-->01:16:19--><!-->] dan Mazid (memiliki huruf tambahan selain tiga huruf asli) [--><!-->01:17:34-->].

    • Pola Dasar Fi'il Thulathi Mujarrad:

      • Untuk mempermudah, para ulama menggunakan istilah Fa fi'il, 'Ain fi'il, dan Lam fi'il untuk merujuk pada huruf pertama, kedua, dan ketiga dari akar kata [<!-->02:22:39-->].

    • Tashrif (Transformasi Kata):

      • Ini adalah konsep inti dalam ilmu Sharaf [<!-->02:27:07-->].

      • Berdasarkan waktu kejadiannya, kata kerja dibagi menjadi tiga:

        • Fi'il Madhi (Masa Lampau): Tindakan yang "telah dilakukan" [<!-->02:28:13--><!-->], contoh: kataba (dia telah menulis) [--><!-->02:29:11-->].

        • Fi'il Mudhari' (Masa Sekarang/Akan Datang): Tindakan yang "sedang atau akan dilakukan" [<!-->02:31:30--><!-->], contoh: yaktubu (dia sedang/akan menulis) [--><!-->02:31:30-->].

        • Fi'il Amr (Perintah): Perintah untuk melakukan sesuatu di masa depan [<!-->02:31:56--><!-->], contoh: uktub (tulislah!) [--><!-->02:32:04-->].

    • Fokus pada Fi'il Madhi:

      • Video ini berfokus pada Fi'il Madhi karena dianggap sebagai bentuk dasar dari kata kerja lainnya [<!-->02:36:56-->].

      • Pada Fi'il Madhi, huruf pertama (Fa fi'il) dan ketiga (Lam fi'il) selalu berharakat fathah (vokal 'a') [<!-->02:38:27-->].

      • Namun, huruf kedua ('Ain fi'il) bisa berharakat fathah, kasrah, atau dammah, sehingga menghasilkan tiga pola dasar [<!-->02:38:52-->]:

        1. Fa'ala (contoh: kataba) [<!-->02:42:35-->]

        2. Fa'ula (contoh: hasuna) [<!-->02:43:37-->]

        3. Fa'ila (contoh: 'alima) [<!-->02:43:41-->]

      • Menguasai pola-pola ini dianggap krusial untuk bisa membaca tulisan Arab tanpa harakat [<!-->02:44:07-->].

    Video diakhiri dengan latihan praktis untuk mengidentifikasi huruf pertama, kedua, dan ketiga dalam berbagai contoh Fi'il Madhi [02:46:46].

     

  • 3
    Eps. 3 : Tashrif Fi'il Mudhari' (Kata Kerja Masa Sekarang)
    1h 25m

    Video ini adalah pelajaran ketiga yang berfokus pada Tashrif Fi'il Mudhari' (perubahan kata kerja bentuk sekarang/akan datang) [00:29].

     

    Apa itu Fi'il Mudhari'?

    Fi'il mudhari' adalah kata kerja yang menunjukkan suatu tindakan yang sedang terjadi (present) atau akan terjadi (future) [06:00]. Pembicara menekankan bahwa kata kerja dalam bahasa Arab selalu terikat dengan waktu, tidak seperti kata benda [06:41].

     

    Bagaimana Fi'il Mudhari' Terbentuk?

    Fi'il mudhari' dibentuk dari fi'il madhi (kata kerja lampau) dengan menambahkan salah satu "huruf mudhara'ah" di awalnya [09:16]. Ini menunjukkan betapa pentingnya belajar secara berurutan, karena pemahaman tentang fi'il madhi adalah kunci untuk menguasai fi'il mudhari' [09:41].

     

    Tiga Pola Utama

    Pelajaran ini memperkenalkan tiga pola utama untuk fi'il mudhari' yang didasarkan pada harakat huruf tengah ('ain fi'il) pada bentuk fi'il madhi-nya [01:06:36]:

    1. Jika fi'il madhi-nya berpola Fa'ala: Fi'il mudhari'-nya bisa memiliki tiga kemungkinan harakat pada huruf tengahnya, yaitu dammah, fathah, atau kasrah.
      • Contoh: kataba -> yaktubu | fataha -> yaftahu | jalasa -> yajlisu [01:04:05].
    2. Jika fi'il madhi-nya berpola Fa'ila: Fi'il mudhari'-nya biasanya memiliki harakat fathah pada huruf tengahnya (contoh: 'alima -> ya'lamu) [01:00:06], meskipun ada beberapa pengecualian yang berharakat kasrah [01:02:40].
    3. Jika fi'il madhi-nya berpola Fa'ula: Fi'il mudhari'-nya juga akan memiliki harakat dammah di huruf tengahnya (contoh: hasuna -> yahsunu). Pola ini sering menunjukkan sifat atau kualitas [01:15:16].

     

    Tips Belajar dari Video

    Pembicara sangat menyarankan untuk menghafal pola-pola ini melalui contoh kata kerja spesifik, karena enam contoh yang diberikan sudah mencakup pola dasar untuk kata kerja tiga huruf (tsulatsi mujarrad) [01:08:33, 01:10:39]. Selain itu, disarankan untuk fokus pada pemahaman perubahan struktur dan berlatih membaca tanpa harakat.

  • 4
    Eps. 4 : Tashrif Fi'il Amr (Kata Kerja Perintah)
    1h 6m

    Video ini adalah pelajaran keempat yang membahas Tashrif Fi'il Amr (perubahan kata kerja perintah) [00:30].

     

    Apa itu Fi'il Amr?

    Fi'il Amr adalah kata kerja yang digunakan untuk memberikan perintah. Perintah ini merujuk pada tindakan yang akan dilakukan di masa depan, setelah perintah tersebut diucapkan (contoh: uktub - "tulislah!") [01:00].

     

    Bagaimana Fi'il Amr Terbentuk?

    Fi'il Amr dibentuk dari fi'il mudhari' (kata kerja bentuk sekarang/akan datang), yang pada gilirannya berasal dari fi'il madhi (kata kerja lampau) [01:58]. Berikut adalah langkah-langkah pembentukannya:

    1. Hilangkan huruf mudhara'ah (awalan penanda fi'il mudhari', seperti 'ya' pada yaktubu) [07:29].
    2. Ganti dengan Hamzah Wasal di bagian awal [07:59].
    3. Sukun-kan huruf terakhir dari kata kerja tersebut (jadikan berharakat mati) [08:57].

     

    Harakat untuk Hamzah Wasal

    Harakat untuk Hamzah Wasal di awal fi'il Amr memiliki aturan khusus:

    • Biasanya, harakatnya adalah kasrah (bunyi 'i'). Contoh: yajlisu menjadi ijlis.
    • Pengecualian: Jika huruf tengah ('Ain fi'il) pada bentuk fi'il mudhari'-nya berharakat dammah (bunyi 'u'), maka Hamzah Wasal-nya juga berharakat dammah. Contoh: yakhruju menjadi ukhuruj [18:58].
    • Penting untuk diingat bahwa Hamzah Wasal pada fi'il Amr tidak akan pernah berharakat fathah (bunyi 'a') [22:30].

     

    Latihan dan Kesimpulan

    Video ini menyertakan beberapa latihan untuk mengubah fi'il mudhari' menjadi fi'il Amr, seperti yashrabu menjadi ishrab [24:42].

    Pelajaran diakhiri dengan ulasan kembali tentang enam pola (bab) dari kata kerja tiga huruf (sulasi mujarrad) untuk membantu menghafal perubahan harakat dari bentuk madhi ke mudhari' [58:45].

Tsulatsi Mazid + 1 Huruf
  • 5
    Eps. 5 : Tsulatsi Mazid + 1 (أَفْعَلَ)
    1h 9m

    Video ini adalah pelajaran kelima yang memperkenalkan konsep Tsulatsi Mazid (kata kerja tiga huruf yang mendapat tambahan) [01:01:29].

     

    Apa itu Tsulatsi Mazid?

    • Tsulatsi berarti kata yang akarnya terdiri dari tiga huruf [01:01:30].
    • Mazid berarti ada huruf tambahan yang ditambahkan ke tiga huruf akar tersebut [01:02:11].
    • Tsulatsi Mazid bisa memiliki tambahan satu, dua, atau tiga huruf, sehingga membentuk kata dengan total empat (Rubai), lima (Khumasi), atau enam (Sudasi) huruf [01:05:33]. Video ini fokus pada bentuk Rubai (3 huruf asli + 1 huruf tambahan) [01:05:59].

     

    Pola/Wazan Pertama: Af'ala (أَفْعَلَ)

    Ini adalah pola pertama dari tiga pola untuk bentuk Rubai [01:08:40].

    • Perubahan dari Bentuk Asli:
      • Menambahkan Hamzah Qatha' (أ) di awal [01:21:06].
      • Memberi harakat sukun pada huruf akar pertama (Fa Fi'il) [01:21:16].
    • Perubahan Makna: Seringkali, perubahan ini mengubah kata kerja dari intransitif (tidak butuh objek) menjadi transitif (butuh objek) [01:23:57].
      • Contoh: Dakhala (masuk) menjadi Adkhala (memasukkan sesuatu) [01:22:27].
      • Contoh: Sa'ida (bahagia) menjadi As'ada (membahagiakan) [01:25:21].

     

    Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr

    • Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yuf'ilu (يُفْعِلُ) [01:41:39]. Aturan kuncinya adalah semua fi'il mudhari' untuk bentuk Rubai selalu diawali dengan harakat dammah pada huruf mudhara'ah-nya (misalnya, 'Yu' bukan 'Ya') [01:42:50].
    • Fi'il Amr (Perintah): Polanya adalah Af'il (أَفْعِلْ) [01:50:55].
      • Contoh perubahan: Akrama (lampau) -> Yukrimu (sekarang) -> Akrim (perintah) [01:52:55].
      • Perlu diperhatikan bahwa tulisan Arab untuk bentuk Fi'il Madhi dan Fi'il Amr pada pola ini bisa terlihat sama tanpa harakat, sehingga konteks kalimat menjadi penting untuk membedakannya [01:58:37].
  • 6
    Eps. 6 : Tsulatsi Mazid + 1 (فَعَّلَ)
    46m

    Video ini adalah pelajaran keenam yang melanjutkan pembahasan Tsulatsi Mazid (kata kerja tiga huruf dengan tambahan) dan berfokus pada pola kedua, yaitu Fa''ala (فَعَّلَ) [00:29].

     

    Apa itu Pola Fa''ala (فَعَّلَ)?

    Pola fa''ala dibentuk dengan menambahkan tasydid (tanda yang menggandakan huruf) pada huruf tengah ('Ain fi'il) dari akar kata [01:31]. Adanya tasydid ini secara efektif membuat huruf tengahnya seolah-olah menjadi dua huruf [02:16].

     

    Fungsi dan Perubahan Makna

    Salah satu fungsi utama dari pola fa''ala adalah mengubah kata kerja intransitif (tidak memerlukan objek) menjadi transitif (memerlukan objek) [03:00].

    • Contoh 1:
      • Qaruba (قَرُبَ) berarti "dekat" (intransitif) [03:00].
      • Qarraba (قَرَّبَ) berarti "mendekatkan sesuatu" (transitif) [03:08].
    • Contoh 2:
      • 'alima (عَلِمَ) berarti "mengetahui" (membutuhkan satu objek).
      • 'allama (عَلَّمَ) berarti "mengajarkan" (bisa membutuhkan dua objek) [04:16].

     

    Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr

    • Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yufa''ilu (يُفَعِّلُ). Perubahannya melibatkan penambahan huruf mudhara'ah dengan harakat dammah di awal dan memberikan harakat kasrah pada 'Ain fi'il [17:24, 18:07].
      • Contoh: qaddara (قَدَّرَ) menjadi yuqaddiru (يُقَدِّرُ) [20:52].
    • Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dengan menghilangkan huruf awal dari fi'il mudhari' dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [36:28].
      • Contoh: yuqarribu (يُقَرِّبُ) menjadi qarrib (قَرِّبْ) [37:16].

     

    Catatan Penting

    Guru menekankan bahwa tidak semua kata kerja tiga huruf bisa diubah ke dalam pola fa''ala. Penggunaannya bergantung pada apa yang sudah lazim dalam bahasa Arab, yang biasanya perlu diperiksa di kamus [15:51]. Video ini juga menyertakan banyak latihan untuk membaca dan mengubah kata kerja ke dalam pola ini.

  • 7
    Eps. 7 : Tsulatsi Mazid + 1 (فَاعَلَ)
    1h

    Video ini adalah pelajaran ketujuh yang membahas pola (wazan) ketiga dari kategori tsulatsi mazid (kata kerja tiga huruf dengan satu tambahan huruf), yaitu Fa'ala (فَاعَلَ) [02:55].

     

    Apa itu Pola Fa'ala (فَاعَلَ)?

    Pola fa'ala dibentuk dengan menambahkan huruf Alif setelah huruf pertama (Fa fi'il) dari akar kata. Huruf kedua ('Ain fi'il) dari akar katanya selalu diberi harakat fathah [05:59].

    • Contoh perubahan:
      • kataba menjadi kaataba
      • hafida menjadi haafadho [08:47]

     

    Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr

    • Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yufa'ilu (يُفَاعِلُ). Dibentuk dengan menambahkan huruf mudhara'ah (misalnya 'ya') di awal dan memberi harakat kasrah pada 'Ain fi'il [20:02, 20:13].
      • Contoh: raqaba menjadi yuraqibu [22:13].
    • Fi'il Amr (Perintah): Polanya adalah Fa'il (فَاعِلْ) [41:42]. Dibentuk dengan menghilangkan huruf awal dari fi'il mudhari' dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [42:07].
      • Contoh: yulatifu menjadi latif [42:57].

     

    Poin Penting Lainnya

    • Urutan Belajar: Pembicara menyarankan urutan belajar bahasa Arab yang ideal adalah dimulai dari kosakata dan percakapan, kemudian sharaf (morfologi), dan terakhir nahwu (tata bahasa) [03:07].
    • Kemiripan Tulisan: Perlu diperhatikan bahwa bentuk tulisan fi'il madhi dan fi'il amr pada pola ini bisa terlihat sama jika tanpa harakat (contoh: hajara dan hajir) [45:12].

    Video diakhiri dengan ulasan ketiga pola tsulatsi mazid yang telah dipelajari: af'ala yuf'ilu, fa''ala yufa''ilu, dan fa'ala yufa'ilu [58:23].

Tsulatsi Mazid + 2 Huruf
Tsulatsi Mazid + 3 Huruf
  • 13
    Eps. 13 : Tsulatsi Mazid + 3 (اِسْتَفْعَلَ)
    1h

    Video ini adalah pelajaran ketiga belas yang memperkenalkan kata kerja enam huruf (sudasi), dengan fokus pada pola yang paling umum, yaitu Istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ) [02:43, 04:17].

     

    Apa itu Pola Istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ)?

    Pola istaf'ala dibentuk dengan menambahkan tiga huruf pada akar katanya, yaitu Hamzah, Sin, dan Ta di bagian awal [05:58].

    • Perubahan Makna: Seringkali, penambahan ini memberikan makna "meminta untuk melakukan sesuatu" atau "menganggap sesuatu".
    • Contoh:
      • kharaja (keluar) → istakhraja (meminta keluar/mengeluarkan) [06:08].
      • hasuna (baik) → istahsana (menganggap baik) [06:08].

     

    Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr

    • Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yastaf'ilu (يَسْتَفْعِلُ).
    • Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dari fi'il mudhari' dengan menghilangkan huruf awal dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [24:57].

     

    Poin Penting Lainnya

    • Fokus Belajar: Guru kembali menyarankan agar pemula fokus pada pengenalan pola dan harakat terlebih dahulu, sementara pemahaman makna yang mendalam bisa dipelajari di tahap selanjutnya untuk menghindari kebingungan [15:31].
    • Mengidentifikasi Akar Kata: Cara untuk mengetahui mana huruf asli dan tambahan adalah dengan mengembalikan kata kerja tersebut ke bentuk tiga huruf aslinya (tsulatsi mujarrad) [55:35].
    • Pentingnya Konteks: Makna sebuah kata bisa sangat berubah tergantung bentuknya. Oleh karena itu, penting untuk selalu merujuk pada kamus Arab-Arab untuk pemahaman yang akurat [07:28].

     

Dhamir (Kata Ganti)
Mashdar
  • 17
    Eps. 17 : Mashdar dari Fi'il Tsulatsi
    1h 6m

    Video ini adalah pelajaran ke-17 yang berfokus pada konsep Mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja tiga huruf (tsulatsi) [00:32].

    Apa itu Mashdar?

    • Definisi: Mashdar secara harfiah berarti "sumber" [05:00]. Dalam Ilmu Sharaf, mashdar adalah kata benda (isim) yang menunjukkan suatu peristiwa atau kejadian, tetapi tidak terikat oleh waktu (lampau, sekarang, atau akan datang), tidak seperti kata kerja (fi'il) [05:52, 06:36].
    • Contoh Makna: Nasron berarti "pertolongan" atau "tindakan menolong" [14:22], dan qiraah berarti "bacaan" atau "kegiatan membaca" [15:35].

     

    Mashdar untuk Kata Kerja Tiga Huruf (Tsulatsi Mujarrad)

    • Sifatnya Kompleks: Menentukan mashdar untuk kata kerja tiga huruf asli cukup rumit karena memiliki banyak pola (wazan) dan seringkali tidak memiliki aturan yang pasti [20:30].
    • Sama'i (Berdasarkan Pendengaran): Bentuk mashdar untuk kata kerja jenis ini bersifat sama'i, artinya bentuknya ditentukan oleh bagaimana orang Arab klasik menggunakannya. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan merujuk pada kamus Arab-Arab [27:13, 28:05].
    • Beberapa Pola yang Umum:
      • Fa'alun (فَعَلٌ): Contoh: 'amila (bekerja) → 'amalan (pekerjaan/amalan) [32:15].
      • Fu'ulun (فُعُولٌ): Contoh: jalasa (duduk) → julusun (kegiatan duduk) [43:57].
      • Fa'lun (فَعْلٌ): Contoh: darasa (belajar) → darsan (pelajaran) [53:10].

     

    Tips Belajar

    Guru menyarankan bahwa untuk menguasai mashdar, cara terbaik adalah dengan sering mendengar, membaca, dan berlatih, bukan hanya sekadar menghafal. Penggunaan kamus modern juga sangat dianjurkan untuk verifikasi [41:56, 57:03].

     

  • 18
    Eps. 18 : Mashdar dari Fi'il Ruba'i (إفعال ، تفعيل)
    1h 4m

    Video ini adalah pelajaran ke-18 yang berfokus pada mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja empat huruf (fi'il ruba'i) [00:13]. Berbeda dengan mashdar untuk kata kerja tiga huruf yang aturannya tidak pasti (sama'i), mashdar untuk kata kerja empat huruf ini memiliki aturan yang baku (qiyasi) [02:40].

    Pelajaran ini membahas dua pola utama:

    1. Pola If'al (إِفْعَالٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola af'ala (أَفْعَلَ) [02:15].
    • Aturan Perubahan:
      1. Harakat hamzah (أ) di awal diubah menjadi kasrah (bunyi 'i').
      2. Ditambahkan huruf alif (ا) setelah huruf akar kedua ('ain fi'il) [06:55].
    • Contoh:
      • akrama (أَكْرَمَ) menjadi ikraaman (إِكْرَامًا) [04:09].
      • ahsana (أَحْسَنَ) menjadi ihsaanan (إِحْسَانًا) [05:47].

     

    2. Pola Taf'il (تَفْعِيْلٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola fa''ala (فَعَّلَ) [26:44].
    • Aturan Perubahan:
      1. Ditambahkan huruf ta' (ت) di awal.
      2. Ditambahkan huruf ya' (ي) sebelum huruf akar ketiga (lam fi'il) [31:01].
    • Contoh:
      • karrama (كَرَّمَ) menjadi takriiman (تَكْرِيمًا) [28:34].
      • majjada (مَجَّدَ) menjadi tamjiidan (تَمْجِيدًا) [30:46].

     

    Poin Penting Lainnya

    Guru menekankan bahwa pemahaman tentang huruf akar (Fa fi'il, 'Ain fi'il, Lam fi'il) sangat penting untuk bisa menggunakan kamus bahasa Arab dengan benar [32:00]. Video ini juga menyertakan banyak latihan dan sesi tanya jawab untuk memperkuat pemahaman.

     

  • 19
    Eps. 19 : Mashdar dari Fi'il Ruba'i (مفاعلة)
    32m

    Video ini adalah pelajaran ke-19 yang melanjutkan pembahasan mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk fi'il ruba'i (kata kerja empat huruf). Pelajaran ini fokus pada pola Mufa'alatun (مُفَاعَلَةٌ) [01:30].

     

    Apa itu Pola Mufa'alatun?

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola fa'ala (فَاعَلَ).
    • Aturan Perubahan: Kata kerja diubah menjadi mashdar dengan menambahkan huruf Mim di awal dan Ta Marbutah di akhir [06:23].
    • Contoh:
      • kalama (berbicara) → mukalamah (percakapan) [05:54].
      • qabala (menghadap) → muqabalah (pertemuan) [07:09].
      • raja'a (mengulang) → muraja'ah (pengulangan/review) [13:24].

     

    Ulasan Pola Mashdar Ruba'i

    Sebelum masuk ke materi utama, guru mengulas kembali dua pola mashdar ruba'i yang telah dipelajari sebelumnya [02:05]:

    1. If'al: Berasal dari kata kerja berpola af'ala. Contoh: ahsanaihsan [02:32].
    2. Taf'il: Berasal dari kata kerja berpola fa''ala. Contoh: karramatakrim [02:56].

     

    Poin Penting Lainnya

    Video ini banyak melibatkan latihan interaktif di mana peserta diminta untuk mengubah kata kerja menjadi bentuk mashdar-nya, dan sebaliknya. Ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang pola-pola yang ada [06:58, 13:24].

     

  • 20
    Eps. 20 : Mashdar dari Fi'il Khumasi (تفاعل وتفعل)
    50m

    Video ini adalah pelajaran ke-20 yang membahas mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja lima huruf (fi'il khumasi) [00:50, 01:16]. Pelajaran ini fokus pada dua pola utama.

     

    1. Pola Tafa'ul (تَفَاعُلٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola tafa'ala (تَفَاعَلَ) [01:42].
    • Aturan Perubahan: Aturan utamanya sangat sederhana, yaitu hanya mengubah harakat huruf akar kedua ('ain fi'il) menjadi dammah [07:06].
    • Contoh:
      • taba'ada (تَبَاعَدَ) menjadi taba'ud (تَبَاعُدٌ) [03:32].

     

    2. Pola Tafa''ul (تَفَعُّلٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola tafa''ala (تَفَعَّلَ), yang memiliki tasydid (penggandaan) pada huruf tengahnya [32:56].
    • Aturan Perubahan: Sama seperti pola sebelumnya, aturannya adalah mengubah harakat huruf akar kedua ('ain fi'il) menjadi dammah.
    • Contoh:
      • takarrama (تَكَرَّمَ) menjadi takarrum (تَكَرُّمٌ) [34:53].

     

    Tips dan Catatan Penting

    • Fokus pada Bentuk Kata: Guru menyarankan agar pemula tidak terlalu memikirkan harakat di akhir kata (i'rab), karena itu adalah ranah Ilmu Nahwu. Fokus utama dalam Shorof adalah mengenali bentuk dan pola kata [09:35, 38:28].
    • Perbedaan Mashdar dan Fi'il: Kembali ditekankan bahwa mashdar adalah kata benda yang tidak terikat waktu, berbeda dengan kata kerja (fi'il) [04:44].

     

  • 21
    Eps. 21 : Mashdar dari Fi'il Khumasi (افتعال، انفعال، افعلال)
    59m

    Video ini adalah pelajaran ke-21 yang melanjutkan pembahasan mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja lima huruf (fi'il khumasi) [00:19]. Pelajaran ini fokus pada tiga pola utama.

    1. Pola Ifti'al (اِفْتِعَالٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola ifta'ala (اِفْتَعَلَ) [03:15].
    • Ciri Khas: Ciri utama dari mashdar pola ini adalah adanya huruf Alif setelah huruf akar kedua ('Ain fi'il) [21:13].
    • Contoh: ibtala'a (menelan) → ibtilaa' (tindakan menelan) [04:04].

    2. Pola Infi'al (اِنْفِعَالٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola infa'ala (اِنْفَعَلَ) [29:23].
    • Ciri Khas: Sama seperti pola sebelumnya, ciri utamanya adalah adanya huruf Alif setelah huruf akar kedua ('Ain fi'il) [30:29].
    • Contoh: intalaqo (pergi) → intilaq (kepergian) [30:13].

    3. Pola If'ilal (اِفْعِلَالٌ)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola if'alla (اِفْعَلَّ) [47:07].
    • Makna: Pola ini sering berkaitan dengan warna atau cacat fisik [48:58].
    • Ciri Khas: Tasydid (penggandaan) pada huruf terakhir di kata kerjanya dipisah dan disisipi huruf Alif di tengahnya [49:11].
    • Contoh: ismarro (menjadi coklat) → ismirar (proses menjadi coklat) [49:11].

    Poin Penting Lainnya

    • Konteks itu Kunci: Guru kembali menekankan bahwa dalam tulisan Arab tanpa harakat, pemahaman konteks kalimat sangat penting untuk menentukan bacaan dan fungsi sebuah kata dengan benar [21:03].

     

  • 22
    Eps. 22 : Mashdar dari Fi'il Sudasi (استفعال) dan Ringkasan Semua Mashdar
    1h 14m

    Video ini adalah pelajaran ke-22 yang menjadi penutup pembahasan tentang mashdar. Fokus utamanya adalah mashdar untuk kata kerja enam huruf (fi'il sudasi) dan diakhiri dengan ringkasan semua pola mashdar yang telah dipelajari [00:18, 01:09]. 🎓

    Mashdar untuk Kata Kerja Enam Huruf (Sudasi)

    • Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ), yang terdiri dari enam huruf [02:36].
    • Pola Mashdar: Pola mashdar-nya adalah Istif'al (اِسْتِفْعَالٌ) [03:14].
    • Aturan Perubahan:
      1. Harakat hamzah di awal diubah menjadi kasrah.
      2. Ditambahkan huruf alif setelah huruf akar kedua ('ain fi'il) [01:23:45].
    • Contoh: istaghfara (meminta ampun) → istighfar (permohonan ampun) [04:32].

    Ringkasan Penting Semua Pola Mashdar

    Pelajaran ini ditutup dengan ringkasan penting yang membedakan dua jenis mashdar:

    1. Mashdar Sama'i: Untuk kata kerja tiga huruf asli (tsulatsi mujarrad). Polanya tidak beraturan dan harus dipelajari dengan banyak membaca dan mendengar (atau mengecek kamus) [56:36].
    2. Mashdar Qiyasi: Untuk kata kerja yang memiliki tambahan huruf (tsulatsi mazid), seperti kata kerja empat, lima, dan enam huruf. Polanya beraturan dan bisa diukur sesuai dengan kaidah yang telah dipelajari [56:36].

    Poin Penting Lainnya

    • Adab Belajar: Guru menekankan pentingnya menjaga etika saat belajar online, seperti duduk dengan tegak dan mencatat, agar ilmu yang didapat lebih berkah [09:27].
    • Latihan: Sebagian besar video diisi dengan latihan interaktif untuk mengubah kata kerja ke bentuk mashdar-nya dan sebaliknya, serta membedakan antara bentuk kata kerja dan mashdar [01:13:35, 02:39:53].
    • Info Kelas: Diinformasikan kembali tentang kelas gratis "Nahwu Express" yang akan datang dan berbagai program lainnya yang ditawarkan oleh KUBA [01:09:20].

     

Isim Fa'il
Isim Maf'ul
  • 28
    Eps. 28: Isim Maf'ul Tsulatsi dan Ruba'i
    1h 41m

    Video ini adalah pelajaran ke-28 yang memperkenalkan konsep Isim Maf'ul (kata benda objek) [02:22, 02:45].

    Apa itu Isim Maf'ul?

    • Definisi: Isim Maf'ul adalah kata benda (isim) yang dibentuk dari kata kerja (fi'il) dan berfungsi untuk menunjukkan objek atau sesuatu yang dikenai suatu perbuatan [03:30, 03:41].
    • Perbedaan dengan "Maf'ul Bih" dalam Ilmu Nahwu: Isim Maf'ul dalam Ilmu Sharaf merujuk pada bentuk katanya, sedangkan Maf'ul Bih dalam Ilmu Nahwu merujuk pada posisi/jabatan kata sebagai objek dalam sebuah kalimat [03:55].

     

    Dua Jenis Isim Maf'ul

    Pelajaran ini membahas dua jenis Isim Maf'ul berdasarkan asal kata kerjanya:

    1. Untuk Kata Kerja Tiga Huruf (Tsulatsi)
      • Asal: Berasal dari kata kerja yang memiliki tiga huruf akar [14:00].
      • Pola: Polanya adalah Maf'ulun (مَفْعُوْلٌ) [16:11].
      • Aturan Perubahan: Tambahkan huruf Mim berharakat fathah (مَ) di awal dan huruf Wawu (و) setelah huruf akar kedua ('ain fi'il) [17:50].
      • Contoh: Nasoro (menolong) → Mansurun (yang ditolong) [17:25].
    2. Untuk Kata Kerja Empat Huruf (Ruba'i)
      • Asal: Berasal dari kata kerja yang memiliki empat huruf [33:37].
      • Aturan Perubahan: Bentuknya mirip dengan Isim Fa'il-nya, tetapi harakat huruf sebelum terakhir diubah menjadi fathah [35:10, 35:29].
      • Contoh:
        • Isim Fa'il: Mukrimun (orang yang memuliakan)
        • Isim Maf'ul: Mukramun (orang yang dimuliakan) [37:25].

     

    Poin Penting Lainnya

    Video ini dilengkapi dengan banyak latihan interaktif untuk mengubah kata kerja menjadi bentuk Isim Maf'ul-nya dan sebaliknya [25:57, 42:59].

     

  • 29
    Eps. 29: Isim Maf'ul Khumasi dan Sudasi
    1h 18m

    Video ini adalah pelajaran ke-29 yang menjadi penutup untuk materi Isim Maf'ul (kata benda objek), dengan fokus pada pembentukannya dari kata kerja lima huruf (khumasi) dan enam huruf (sudasi) [02:38].

    Aturan Pembentukan Isim Maf'ul

    Aturan untuk membentuk Isim Maf'ul dari kata kerja lima dan enam huruf sama persis dengan aturan untuk kata kerja empat huruf. Aturan tersebut adalah:

    1. Bentuknya mirip dengan Isim Fa'il-nya.
    2. Perbedaannya hanya pada harakat huruf sebelum terakhir; untuk Isim Maf'ul, harakatnya diubah menjadi fathah [07:37].

     

    Contoh Penerapan

    • Untuk Kata Kerja Lima Huruf (Khumasi)
      • Isim Fa'il: mujtami'un (orang yang berkumpul)
      • Isim Maf'ul: mujtama'un (tempat berkumpul)
    • Untuk Kata Kerja Enam Huruf (Sudasi)
      • Isim Fa'il: mustaghfirun (orang yang meminta ampun)
      • Isim Maf'ul: mustaghfarun (sesuatu yang dimintakan ampun)

    Poin Penting Lainnya

    • Penggunaan AI: Dalam pelajaran ini, guru mendemonstrasikan penggunaan alat AI seperti ChatGPT untuk membantu menjelaskan konsep-konsep bahasa Arab, seperti definisi "Khumasi" dan perbedaan antara Isim Fa'il dan Isim Maf'ul. Namun, ia juga menunjukkan bahwa pengetahuan manusia tetap krusial untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin dibuat oleh AI [04:19, 52:26].
    • Konteks: Kembali ditekankan pentingnya konteks kalimat untuk memahami makna dan bacaan yang benar saat berhadapan dengan tulisan Arab tanpa harakat [11:28].

     

  • 30
    Eps. 30 : Tashrif Lughawi Isim Fa'il & Maf'ul
    53m

    Video ini adalah pelajaran ke-30 yang membahas Tashrif Lughawi (perubahan bentuk kata berdasarkan kata ganti) untuk Isim Fa'il (pelaku) dan Isim Maf'ul (objek) [01:28].

    Tashrif Isim Fa'il (Pelaku)

    Isim Fa'il berubah bentuknya sesuai dengan gender (laki-laki/muzakkar & perempuan/muannas) dan jumlah (tunggal/mufrad, ganda/mutsanna, jamak/jama') [03:40].

    • Untuk Laki-laki (Muzakkar):
      • Tunggal: katibun (seorang penulis) [05:39].
      • Ganda: katibani (dua orang penulis) → ditambah Alif & Nun [10:59].
      • Jamak: katibuna (para penulis) → ditambah Wawu & Nun [11:15].
    • Untuk Perempuan (Muannas):
      • Tunggal: katibatun (seorang penulis wanita) [22:23].
      • Ganda: katibatani (dua orang penulis wanita) → ta marbutah diubah jadi ta maftuhah lalu ditambah Alif & Nun [22:47].
      • Jamak: katibatun (para penulis wanita) → ditambah Alif & Ta [23:09].

    Tashrif Isim Maf'ul (Objek)

    Aturan perubahannya sama persis dengan Isim Fa'il [37:37].

    • Untuk Laki-laki (Muzakkar):
      • Tunggal: majhulun (yang tidak diketahui) [38:00].
      • Ganda: majhulani [38:07].
      • Jamak: majhuluna [38:07].
    • Untuk Perempuan (Muannas):
      • Tunggal: muhtaramatun (yang dihormati) [40:53].
      • Ganda: muhtaramatani [40:59].
      • Jamak: muhtaramatun [41:03].

    Poin Penting Lainnya

    • Latihan Tanpa Harakat: Guru kembali menekankan pentingnya berlatih membaca dan memahami bentuk-bentuk kata ini tanpa harakat untuk melatih kemampuan analisis [18:47].

     

Isim Zaman & Makan
Isim Alat
  • 33
    Eps. 33: Isim Alat Tsulatsi
    46m

    Video ini adalah pelajaran ke-33 yang memperkenalkan konsep Isim Alat (kata benda yang menunjukkan alat) [00:28].

    Apa itu Isim Alat?

    • Definisi: Isim Alat adalah kata benda (isim) yang dibentuk dari kata kerja untuk menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan [00:38].
    • Asal: Umumnya, Isim Alat dibentuk dari kata kerja tiga huruf (tsulatsi) yang bersifat transitif (muta'addi), yaitu kata kerja yang membutuhkan objek [03:32].
    • Contoh: Minzhar (alat untuk melihat, seperti teleskop) berasal dari kata nazhara (melihat) [01:09].

    Pola Pembentukan (Wazan)

    Isim Alat memiliki beberapa pola, di antaranya tiga yang paling umum adalah [06:03]:

    1. Mif'alun (مِفْعَلٌ): Contoh: mis'ad (lift), mijhar (mikroskop) [08:26].
    2. Mif'alatun (مِفْعَلَةٌ): Contoh: miknasah (sapu), mimsahah (penghapus) [11:48].
    3. Mif'aalun (مِفْعَالٌ): Contoh: minsyar (gergaji), minzhar (teleskop) [14:10].

    Perbedaan Kunci: Perlu diperhatikan perbedaan harakat awal antara Isim Makan (diawali ma) dan Isim Alat (diawali mi) [15:46].

    Isim Alat Tidak Beraturan (Isim Jamid)

    Beberapa nama alat dalam bahasa Arab tidak mengikuti pola di atas dan disebut Isim Jamid karena tidak berasal dari kata kerja. Contohnya antara lain: sikkin (pisau), saif (pedang), dan qalam (pena) [19:15, 19:53].

    Perubahan Bentuk (Tashrif)

    Sama seperti isim lainnya, Isim Alat juga dapat berubah bentuk sesuai jumlah (tunggal, ganda, jamak). Bentuk jamaknya seringkali berupa jamak taksir (tidak beraturan), contohnya: maktab (meja) menjadi makatib (meja-meja) [21:39, 33:14].

    Nasihat Belajar

    Guru menyarankan agar pelajar bahasa Arab membangun fondasi yang kuat terlebih dahulu sebelum mendalami bahasa Arab klasik yang ada di Al-Qur'an dan Hadits, karena keduanya merupakan puncak dari kesusastraan Arab [40:48].

     

Fi'il Ruba'i
  • 34
    Eps. 34: Fi'il Ruba'i Mujarrad dan Mazid
    59m

    Video ini adalah pelajaran ke-34 yang menjadi penutup dari seluruh seri. Pelajaran ini membahas fi'il ruba'i, yaitu kata kerja yang tersusun dari empat huruf akar [00:18, 00:27].

    Apa itu Fi'il Ruba'i?

    • Definisi: Kata kerja yang memiliki empat huruf asli, bukan tiga huruf dengan tambahan satu huruf [01:20].
    • Pembagiannya:
      • Mujarrad (Asli): Hanya memiliki satu pola (wazan), yaitu fa'lala. Contohnya: zalzala (mengguncang) [02:26, 02:37].
      • Mazid (Dengan Tambahan):
        • Tambahan 1 Huruf (4+1): Polanya adalah tafa'lala. Contoh: tazalzala (terguncang) [19:34, 20:31].
        • Tambahan 2 Huruf (4+2): Memiliki dua pola, yaitu ifanlala dan if'alalla. Contoh: iqsya'arro (sangat menggigil) dan itma'anna (menjadi tenang) [23:09, 24:50].

    Poin Penting Lainnya

    • Pentingnya Belajar Terstruktur: Guru kembali menekankan pentingnya belajar bahasa Arab secara komprehensif dan berurutan, serta mengkritik mereka yang menafsirkan teks agama tanpa penguasaan bahasa yang mendalam [07:23, 12:24].
    • Konsep Wazan: Diulas kembali bahwa wazan adalah semacam "timbangan" atau rumus untuk membentuk kata-kata baru dengan mencocokkan harakat dan huruf tambahannya [28:26, 29:03].
    • Dua Jenis Tashrif: Diperkenalkan dua jenis perubahan kata dalam konteks pembelajaran di Indonesia: tashrif istilahi (perubahan berdasarkan jenis kata, misal: kata kerja lampau → sekarang → mashdar) dan tashrif lughawi (perubahan berdasarkan kata ganti) [43:04].