Pengantar Belajar Ilmu Shorof
- Deskripsi
- Kurikulum
- Reviews
-
1Eps. 1 : Bina', Shighah, dan Hamzah1h 1m
Video ini merupakan pengantar dasar Ilmu Sharaf, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab (morfologi). Pembicara menjelaskan konsep-konsep ini dengan pendekatan yang disederhanakan, cocok untuk pemula.
Berikut adalah ringkasan dari poin-poin utama yang dibahas dalam video:
-
Bina' (Struktur Kata) [<!-->14:28-->]: Merujuk pada susunan huruf dalam sebuah kata, yang diibaratkan sebagai 'keindahan luar' dari sebuah kata.
-
Sighah (Bentuk Kata dari Segi Makna) [<!-->27:58--><!-->28:20--><!-->29:32-->].
-
Hamzah Wasl dan Hamzah Qat' [<!-->33:05-->]:
-
Hamzah Wasl (Hamzah Penyambung) [<!-->34:20--><!-->35:19-->].
-
Hamzah Qat' (Hamzah Pemutus) [<!-->34:20-->]: Hamzah ini selalu diucapkan secara jelas, tidak peduli apa kata yang mendahuluinya.
-
Perlu dicatat bahwa kedua jenis hamzah ini hanya berlaku untuk hamzah yang berada di awal kata [<!-->43:56-->].
-
Secara keseluruhan, video ini menekankan pentingnya memahami konsep dasar terlebih dahulu sebelum menghafal aturan yang rumit, serta menyarankan untuk belajar dari guru yang baik [52:11].
-
2Eps. 2 : Tashrif Fi'il Madhi (Kata Kerja Masa Lampau)1h 11m
Video ini melanjutkan pembahasan tentang Ilmu Sharaf, yang diartikan sebagai ilmu tentang "perubahan kata" [<!-->01:01:09-->]. Fokus utama dalam Sharaf adalah mempelajari struktur kata (bina) dan maknanya (sighah).
Berikut adalah poin-poin penting dari video tersebut:
-
Tiga Jenis Kata dalam Bahasa Arab:
-
Isim (Kata Benda): Setara dengan kata benda dalam bahasa lain [<!-->03:44-->].
-
Fi'il (Kata Kerja): Setara dengan kata kerja [<!-->04:14--><!-->]. Fi'il menjadi titik awal dalam belajar Sharaf karena merupakan akar dari banyak kata lain [--><!-->08:40-->].
-
Harf (Partikel): Kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan kata lain untuk memiliki makna, seperti kata sambung atau preposisi [<!-->05:05-->].
-
-
Kategori Fi'il (Kata Kerja):
-
Berdasarkan jumlah huruf asli, fi'il dibagi menjadi Thulathi (tiga huruf akar) dan Ruba'i (empat huruf akar) [<!-->01:13:03-->].
-
Fi'il Thulathi kemudian dibagi lagi menjadi Mujarrad (hanya terdiri dari tiga huruf asli) [<!-->01:16:19--><!-->] dan Mazid (memiliki huruf tambahan selain tiga huruf asli) [--><!-->01:17:34-->].
-
-
Pola Dasar Fi'il Thulathi Mujarrad:
-
Untuk mempermudah, para ulama menggunakan istilah Fa fi'il, 'Ain fi'il, dan Lam fi'il untuk merujuk pada huruf pertama, kedua, dan ketiga dari akar kata [<!-->02:22:39-->].
-
-
Tashrif (Transformasi Kata):
-
Ini adalah konsep inti dalam ilmu Sharaf [<!-->02:27:07-->].
-
Berdasarkan waktu kejadiannya, kata kerja dibagi menjadi tiga:
-
Fi'il Madhi (Masa Lampau): Tindakan yang "telah dilakukan" [<!-->02:28:13--><!-->], contoh: kataba (dia telah menulis) [--><!-->02:29:11-->].
-
Fi'il Mudhari' (Masa Sekarang/Akan Datang): Tindakan yang "sedang atau akan dilakukan" [<!-->02:31:30--><!-->], contoh: yaktubu (dia sedang/akan menulis) [--><!-->02:31:30-->].
-
Fi'il Amr (Perintah): Perintah untuk melakukan sesuatu di masa depan [<!-->02:31:56--><!-->], contoh: uktub (tulislah!) [--><!-->02:32:04-->].
-
-
-
Fokus pada Fi'il Madhi:
-
Video ini berfokus pada Fi'il Madhi karena dianggap sebagai bentuk dasar dari kata kerja lainnya [<!-->02:36:56-->].
-
Pada Fi'il Madhi, huruf pertama (Fa fi'il) dan ketiga (Lam fi'il) selalu berharakat fathah (vokal 'a') [<!-->02:38:27-->].
-
Namun, huruf kedua ('Ain fi'il) bisa berharakat fathah, kasrah, atau dammah, sehingga menghasilkan tiga pola dasar [<!-->02:38:52-->]:
-
Menguasai pola-pola ini dianggap krusial untuk bisa membaca tulisan Arab tanpa harakat [<!-->02:44:07-->].
-
Video diakhiri dengan latihan praktis untuk mengidentifikasi huruf pertama, kedua, dan ketiga dalam berbagai contoh Fi'il Madhi [02:46:46].
-
-
3Eps. 3 : Tashrif Fi'il Mudhari' (Kata Kerja Masa Sekarang)1h 25m
Video ini adalah pelajaran ketiga yang berfokus pada Tashrif Fi'il Mudhari' (perubahan kata kerja bentuk sekarang/akan datang) [00:29].
Apa itu Fi'il Mudhari'?
Fi'il mudhari' adalah kata kerja yang menunjukkan suatu tindakan yang sedang terjadi (present) atau akan terjadi (future) [06:00]. Pembicara menekankan bahwa kata kerja dalam bahasa Arab selalu terikat dengan waktu, tidak seperti kata benda [06:41].
Bagaimana Fi'il Mudhari' Terbentuk?
Fi'il mudhari' dibentuk dari fi'il madhi (kata kerja lampau) dengan menambahkan salah satu "huruf mudhara'ah" di awalnya [09:16]. Ini menunjukkan betapa pentingnya belajar secara berurutan, karena pemahaman tentang fi'il madhi adalah kunci untuk menguasai fi'il mudhari' [09:41].
Tiga Pola Utama
Pelajaran ini memperkenalkan tiga pola utama untuk fi'il mudhari' yang didasarkan pada harakat huruf tengah ('ain fi'il) pada bentuk fi'il madhi-nya [01:06:36]:
- Jika fi'il madhi-nya berpola Fa'ala: Fi'il mudhari'-nya bisa memiliki tiga kemungkinan harakat pada huruf tengahnya, yaitu dammah, fathah, atau kasrah.
- Contoh: kataba -> yaktubu | fataha -> yaftahu | jalasa -> yajlisu [01:04:05].
- Jika fi'il madhi-nya berpola Fa'ila: Fi'il mudhari'-nya biasanya memiliki harakat fathah pada huruf tengahnya (contoh: 'alima -> ya'lamu) [01:00:06], meskipun ada beberapa pengecualian yang berharakat kasrah [01:02:40].
- Jika fi'il madhi-nya berpola Fa'ula: Fi'il mudhari'-nya juga akan memiliki harakat dammah di huruf tengahnya (contoh: hasuna -> yahsunu). Pola ini sering menunjukkan sifat atau kualitas [01:15:16].
Tips Belajar dari Video
Pembicara sangat menyarankan untuk menghafal pola-pola ini melalui contoh kata kerja spesifik, karena enam contoh yang diberikan sudah mencakup pola dasar untuk kata kerja tiga huruf (tsulatsi mujarrad) [01:08:33, 01:10:39]. Selain itu, disarankan untuk fokus pada pemahaman perubahan struktur dan berlatih membaca tanpa harakat.
-
4Eps. 4 : Tashrif Fi'il Amr (Kata Kerja Perintah)1h 6m
Video ini adalah pelajaran keempat yang membahas Tashrif Fi'il Amr (perubahan kata kerja perintah) [00:30].
Apa itu Fi'il Amr?
Fi'il Amr adalah kata kerja yang digunakan untuk memberikan perintah. Perintah ini merujuk pada tindakan yang akan dilakukan di masa depan, setelah perintah tersebut diucapkan (contoh: uktub - "tulislah!") [01:00].
Bagaimana Fi'il Amr Terbentuk?
Fi'il Amr dibentuk dari fi'il mudhari' (kata kerja bentuk sekarang/akan datang), yang pada gilirannya berasal dari fi'il madhi (kata kerja lampau) [01:58]. Berikut adalah langkah-langkah pembentukannya:
- Hilangkan huruf mudhara'ah (awalan penanda fi'il mudhari', seperti 'ya' pada yaktubu) [07:29].
- Ganti dengan Hamzah Wasal di bagian awal [07:59].
- Sukun-kan huruf terakhir dari kata kerja tersebut (jadikan berharakat mati) [08:57].
Harakat untuk Hamzah Wasal
Harakat untuk Hamzah Wasal di awal fi'il Amr memiliki aturan khusus:
- Biasanya, harakatnya adalah kasrah (bunyi 'i'). Contoh: yajlisu menjadi ijlis.
- Pengecualian: Jika huruf tengah ('Ain fi'il) pada bentuk fi'il mudhari'-nya berharakat dammah (bunyi 'u'), maka Hamzah Wasal-nya juga berharakat dammah. Contoh: yakhruju menjadi ukhuruj [18:58].
- Penting untuk diingat bahwa Hamzah Wasal pada fi'il Amr tidak akan pernah berharakat fathah (bunyi 'a') [22:30].
Latihan dan Kesimpulan
Video ini menyertakan beberapa latihan untuk mengubah fi'il mudhari' menjadi fi'il Amr, seperti yashrabu menjadi ishrab [24:42].
Pelajaran diakhiri dengan ulasan kembali tentang enam pola (bab) dari kata kerja tiga huruf (sulasi mujarrad) untuk membantu menghafal perubahan harakat dari bentuk madhi ke mudhari' [58:45].
-
5Eps. 5 : Tsulatsi Mazid + 1 (أَفْعَلَ)1h 9m
Video ini adalah pelajaran kelima yang memperkenalkan konsep Tsulatsi Mazid (kata kerja tiga huruf yang mendapat tambahan) [01:01:29].
Apa itu Tsulatsi Mazid?
- Tsulatsi berarti kata yang akarnya terdiri dari tiga huruf [01:01:30].
- Mazid berarti ada huruf tambahan yang ditambahkan ke tiga huruf akar tersebut [01:02:11].
- Tsulatsi Mazid bisa memiliki tambahan satu, dua, atau tiga huruf, sehingga membentuk kata dengan total empat (Rubai), lima (Khumasi), atau enam (Sudasi) huruf [01:05:33]. Video ini fokus pada bentuk Rubai (3 huruf asli + 1 huruf tambahan) [01:05:59].
Pola/Wazan Pertama: Af'ala (أَفْعَلَ)
Ini adalah pola pertama dari tiga pola untuk bentuk Rubai [01:08:40].
- Perubahan dari Bentuk Asli:
- Menambahkan Hamzah Qatha' (أ) di awal [01:21:06].
- Memberi harakat sukun pada huruf akar pertama (Fa Fi'il) [01:21:16].
- Perubahan Makna: Seringkali, perubahan ini mengubah kata kerja dari intransitif (tidak butuh objek) menjadi transitif (butuh objek) [01:23:57].
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yuf'ilu (يُفْعِلُ) [01:41:39]. Aturan kuncinya adalah semua fi'il mudhari' untuk bentuk Rubai selalu diawali dengan harakat dammah pada huruf mudhara'ah-nya (misalnya, 'Yu' bukan 'Ya') [01:42:50].
- Fi'il Amr (Perintah): Polanya adalah Af'il (أَفْعِلْ) [01:50:55].
-
6Eps. 6 : Tsulatsi Mazid + 1 (فَعَّلَ)46m
Video ini adalah pelajaran keenam yang melanjutkan pembahasan Tsulatsi Mazid (kata kerja tiga huruf dengan tambahan) dan berfokus pada pola kedua, yaitu Fa''ala (فَعَّلَ) [00:29].
Apa itu Pola Fa''ala (فَعَّلَ)?
Pola fa''ala dibentuk dengan menambahkan tasydid (tanda yang menggandakan huruf) pada huruf tengah ('Ain fi'il) dari akar kata [01:31]. Adanya tasydid ini secara efektif membuat huruf tengahnya seolah-olah menjadi dua huruf [02:16].
Fungsi dan Perubahan Makna
Salah satu fungsi utama dari pola fa''ala adalah mengubah kata kerja intransitif (tidak memerlukan objek) menjadi transitif (memerlukan objek) [03:00].
- Contoh 1:
- Qaruba (قَرُبَ) berarti "dekat" (intransitif) [03:00].
- Qarraba (قَرَّبَ) berarti "mendekatkan sesuatu" (transitif) [03:08].
- Contoh 2:
- 'alima (عَلِمَ) berarti "mengetahui" (membutuhkan satu objek).
- 'allama (عَلَّمَ) berarti "mengajarkan" (bisa membutuhkan dua objek) [04:16].
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yufa''ilu (يُفَعِّلُ). Perubahannya melibatkan penambahan huruf mudhara'ah dengan harakat dammah di awal dan memberikan harakat kasrah pada 'Ain fi'il [17:24, 18:07].
- Contoh: qaddara (قَدَّرَ) menjadi yuqaddiru (يُقَدِّرُ) [20:52].
- Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dengan menghilangkan huruf awal dari fi'il mudhari' dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [36:28].
- Contoh: yuqarribu (يُقَرِّبُ) menjadi qarrib (قَرِّبْ) [37:16].
Catatan Penting
Guru menekankan bahwa tidak semua kata kerja tiga huruf bisa diubah ke dalam pola fa''ala. Penggunaannya bergantung pada apa yang sudah lazim dalam bahasa Arab, yang biasanya perlu diperiksa di kamus [15:51]. Video ini juga menyertakan banyak latihan untuk membaca dan mengubah kata kerja ke dalam pola ini.
-
7Eps. 7 : Tsulatsi Mazid + 1 (فَاعَلَ)1h
Video ini adalah pelajaran ketujuh yang membahas pola (wazan) ketiga dari kategori tsulatsi mazid (kata kerja tiga huruf dengan satu tambahan huruf), yaitu Fa'ala (فَاعَلَ) [02:55].
Apa itu Pola Fa'ala (فَاعَلَ)?
Pola fa'ala dibentuk dengan menambahkan huruf Alif setelah huruf pertama (Fa fi'il) dari akar kata. Huruf kedua ('Ain fi'il) dari akar katanya selalu diberi harakat fathah [05:59].
- Contoh perubahan:
- kataba menjadi kaataba
- hafida menjadi haafadho [08:47]
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yufa'ilu (يُفَاعِلُ). Dibentuk dengan menambahkan huruf mudhara'ah (misalnya 'ya') di awal dan memberi harakat kasrah pada 'Ain fi'il [20:02, 20:13].
- Contoh: raqaba menjadi yuraqibu [22:13].
- Fi'il Amr (Perintah): Polanya adalah Fa'il (فَاعِلْ) [41:42]. Dibentuk dengan menghilangkan huruf awal dari fi'il mudhari' dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [42:07].
- Contoh: yulatifu menjadi latif [42:57].
Poin Penting Lainnya
- Urutan Belajar: Pembicara menyarankan urutan belajar bahasa Arab yang ideal adalah dimulai dari kosakata dan percakapan, kemudian sharaf (morfologi), dan terakhir nahwu (tata bahasa) [03:07].
- Kemiripan Tulisan: Perlu diperhatikan bahwa bentuk tulisan fi'il madhi dan fi'il amr pada pola ini bisa terlihat sama jika tanpa harakat (contoh: hajara dan hajir) [45:12].
Video diakhiri dengan ulasan ketiga pola tsulatsi mazid yang telah dipelajari: af'ala yuf'ilu, fa''ala yufa''ilu, dan fa'ala yufa'ilu [58:23].
-
8Eps. 8 : Tsulatsi Mazid + 2 (تَفَاعَلَ)51m
Video ini adalah pelajaran kedelapan yang melanjutkan pembahasan Tsulatsi Mazid, kali ini dengan fokus pada kata kerja lima huruf (khumasi) yang berasal dari tiga huruf akar dengan tambahan dua huruf [01:00]. Pelajaran ini secara spesifik membahas pola pertama, yaitu Tafa'ala (تَفَاعَلَ) [07:13].
Apa itu Pola Tafa'ala (تَفَاعَلَ)?
Pola tafa'ala dibentuk dengan menambahkan huruf Ta (ت) dan Alif (ا) ke dalam tiga huruf akar kata. Huruf akar diwakili oleh "Fa, 'Ain, dan Lam" [08:29]. Pola ini seringkali menunjukkan makna saling berbalasan (aksi mutual).
- Contoh perubahan makna:
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yatafa'alu (يَتَفَاعَلُ). Dibentuk dengan menambahkan huruf 'ya' (يَ) di awal dan mengubah harakat huruf terakhir menjadi dammah [16:58, 17:11].
- Fi'il Amr (Perintah): Polanya adalah Tafa'al (تَفَاعَلْ). Dibentuk dengan menghilangkan huruf mudhara'ah di awal dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [36:50].
Tips dan Catatan Penting
- Belajar Bertahap: Pembicara menekankan pentingnya belajar secara berurutan dan tidak melompati pelajaran untuk pemahaman yang maksimal [12:29].
- Penggunaan Kamus: Diberikan saran praktis untuk menggunakan kamus Arab-Arab atau Arab-Indonesia seperti Al-Munawwir dan situs Almaany.com untuk mencari akar kata dan contoh kalimat [26:05, 46:42].
- Perbedaan Istilah: Ada sedikit perbedaan istilah; ahli tata bahasa (Nahwu) menyebutnya khumasi (lima huruf), sementara ahli morfologi (Sharaf) lebih suka menyebutnya thulathi mazid (tiga huruf akar dengan tambahan) karena fokus mereka pada akar kata [02:51].
-
9Eps. 9 : Tsulatsi Mazid + 2 (تَفَعَّلَ)55m
Video ini adalah pelajaran kesembilan yang melanjutkan pembahasan Tsulatsi Mazid (kata kerja tiga huruf dengan tambahan) dan berfokus pada pola Tafa''ala (تَفَعَّلَ). Ini adalah pola kata kerja lima huruf dengan tambahan dua huruf [00:00, 02:06].
Apa itu Pola Tafa''ala (تَفَعَّلَ)?
Pola tafa''ala dibentuk dengan menambahkan dua huruf pada akar katanya, yaitu:
- Huruf Ta (ت) di awal.
- Tasydid (penggandaan) pada huruf tengah ('Ain fi'il) [02:06].
- Contoh perubahan:
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yatafa''alu (يَتَفَعَّلُ). Dibentuk dengan menambahkan huruf mudhara'ah (misalnya 'ya') di awal, dan harakat huruf tengahnya tetap fathah [16:35].
- Contoh: takarrama → yatakaramu, tafadala → yatafadalu [18:24].
- Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dengan menghilangkan huruf mudhara'ah di awal dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [36:39].
- Contoh: yatakaramu → takarram, yatafadholu → tafadhol [37:38].
Poin Penting Lainnya
Video ini menekankan pentingnya latihan membaca tulisan Arab tanpa harakat untuk menerapkan pemahaman pola-pola yang sudah dipelajari [07:08]. Guru juga mendorong para siswa untuk menghafal berbagai pola (awzan) kata kerja untuk memperkuat pemahaman mereka [51:50].
-
10Eps. 10 : Tsulatsi Mazid + 2 (اِفْتَعَلَ)1h
Video ini adalah pelajaran kesepuluh yang melanjutkan pembahasan Tsulatsi Mazid, kali ini dengan fokus pada pola Ifta'ala (اِفْتَعَلَ). Ini adalah pola kata kerja lima huruf dengan tambahan dua huruf.
Apa itu Pola Ifta'ala (اِفْتَعَلَ)?
Pola ifta'ala dibentuk dengan menambahkan dua huruf pada akar katanya, yaitu:
-
Hamzah wasl di awal.
-
Huruf Ta (ت) setelah huruf akar pertama.
-
Contoh perubahan:
-
nasara (menolong) → intasara (mendapat pertolongan/menang).
-
hasiba (menghitung) → ihtasaba (memperhitungkan/mengharap pahala).
-
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
-
Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Dibentuk dengan mengganti hamzah wasl di awal dengan huruf mudhara'ah (misalnya 'ya') dan mengubah harakat huruf akar kedua ('ain fi'il) dari fathah menjadi kasrah.
-
Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dengan menghilangkan huruf mudhara'ah di awal dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya.
Poin Penting Lainnya
-
Fokus pada Kaidah: Guru menekankan bahwa fokus utama kursus ini adalah pada kemampuan membaca dan menerapkan kaidah sharaf, bukan pada makna kata yang akan dibahas di tingkat lebih lanjut.
-
Belajar Bertahap: Ditekankan kembali pentingnya belajar secara bertahap dan konsisten, seperti membangun fondasi rumah, untuk menguasai bahasa Arab dengan baik.
-
Perbedaan Hamzah Wasl dan Alif: Video ini juga memberikan penjelasan rinci tentang perbedaan antara hamzah wasl (yang tidak dibaca jika didahului kata lain) dan alif (yang tidak bisa diberi harakat).
-
-
11Eps. 11 : Tsulatsi Mazid + 2 (اِنْفَعَلَ)48m
Video ini adalah pelajaran kesebelas yang melanjutkan pembahasan Tsulatsi Mazid, kali ini dengan fokus pada pola Infa'ala (اِنْفَعَلَ). Ini adalah pola kata kerja lima huruf dengan tambahan dua huruf.
Apa itu Pola Infa'ala (اِنْفَعَلَ)?
Pola infa'ala dibentuk dengan menambahkan dua huruf pada akar katanya, yaitu Alif dan Nun di awal.
- Perubahan Makna: Penambahan ini seringkali mengubah kata kerja dari transitif (membutuhkan objek) menjadi intransitif (tidak membutuhkan objek).
- Contoh: qata'a (memotong) → inqata'a (terpotong).
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yanfa'ilu (يَنْفَعِلُ). Dibentuk dengan mengganti Hamzah di awal dengan huruf 'ya' dan mengubah harakat huruf akar kedua ('Ain fi'il) menjadi kasrah.
- Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dari fi'il mudhari' dengan menghilangkan huruf 'ya' di awal dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhir. Jika hasilnya sulit diucapkan, ditambahkan Hamzah Wasl di awal.
- Contoh: yantaliq → intaliq.
Poin Penting Lainnya
- Membaca Tanpa Harakat: Guru menekankan pentingnya memahami kaidah ini untuk bisa membaca tulisan Arab asli yang tidak memiliki harakat (tanda baca), seperti manuskrip Al-Qur'an kuno. Pemahaman ini krusial untuk mengidentifikasi peran gramatikal sebuah kata dalam kalimat.
- Konteks: Saat tulisan Arab tidak berharakat, konteks kalimat menjadi kunci untuk membedakan antara bentuk kata kerja lampau (fi'il madhi) dan perintah (fi'il amr).
-
12Eps. 12 : Tsulatsi Mazid + 2 (اِفْعَلَّ)45m
Video ini adalah pelajaran kedua belas yang membahas pola terakhir dari tsulatsi mazid dengan dua tambahan huruf, yaitu If'alla (اِفْعَلَّ) [00:14, 00:38].
Apa itu Pola If'alla (اِفْعَلَّ)?
Pola if'alla dibentuk dengan menambahkan dua hal pada akar katanya:
- Hamzah wasl di awal.
- Tasydid (penggandaan) pada huruf terakhir (Lam fi'il) [01:59].
- Makna: Pola ini seringkali menunjukkan perubahan keadaan, terutama yang berkaitan dengan warna atau cacat fisik [06:08, 07:59].
- Contoh:
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yaf'allu (يَفْعَلُّ). Dibentuk dengan mengganti hamzah wasl di awal dengan huruf 'ya' [09:40].
- Contoh: ihmarro → yahmarru, ikhdhorro → yakhdhorru [11:07].
- Fi'il Amr (Perintah): Polanya adalah If'alla (اِفْعَلَّ). Bentuknya sama dengan fi'il madhi-nya. Hal ini karena adanya tasydid di akhir kata yang membuatnya tidak bisa diberi harakat sukun [14:52].
- Contoh: yahmarru → ihmarro, yakhdhorru → ikhdhorro [16:40].
Poin Penting Lainnya
Video ini banyak menyertakan latihan praktik untuk membaca dan mengubah kata kerja ke dalam berbagai bentuknya [11:34, 16:58]. Guru juga mengajarkan cara mengembalikan kata kerja yang sudah berubah ke bentuk akar katanya (tsulatsi mujarrad) dan menekankan pentingnya menggunakan kamus seperti "Almaany" untuk memeriksa makna [34:58, 41:51].
-
13Eps. 13 : Tsulatsi Mazid + 3 (اِسْتَفْعَلَ)1h
Video ini adalah pelajaran ketiga belas yang memperkenalkan kata kerja enam huruf (sudasi), dengan fokus pada pola yang paling umum, yaitu Istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ) [02:43, 04:17].
Apa itu Pola Istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ)?
Pola istaf'ala dibentuk dengan menambahkan tiga huruf pada akar katanya, yaitu Hamzah, Sin, dan Ta di bagian awal [05:58].
- Perubahan Makna: Seringkali, penambahan ini memberikan makna "meminta untuk melakukan sesuatu" atau "menganggap sesuatu".
- Contoh:
Bentuk Fi'il Mudhari' dan Amr
- Fi'il Mudhari' (Sekarang/Akan Datang): Polanya adalah Yastaf'ilu (يَسْتَفْعِلُ).
- Fi'il Amr (Perintah): Dibentuk dari fi'il mudhari' dengan menghilangkan huruf awal dan memberikan harakat sukun pada huruf terakhirnya [24:57].
Poin Penting Lainnya
- Fokus Belajar: Guru kembali menyarankan agar pemula fokus pada pengenalan pola dan harakat terlebih dahulu, sementara pemahaman makna yang mendalam bisa dipelajari di tahap selanjutnya untuk menghindari kebingungan [15:31].
- Mengidentifikasi Akar Kata: Cara untuk mengetahui mana huruf asli dan tambahan adalah dengan mengembalikan kata kerja tersebut ke bentuk tiga huruf aslinya (tsulatsi mujarrad) [55:35].
- Pentingnya Konteks: Makna sebuah kata bisa sangat berubah tergantung bentuknya. Oleh karena itu, penting untuk selalu merujuk pada kamus Arab-Arab untuk pemahaman yang akurat [07:28].
-
14Eps. 14 : Kata Ganti untuk Fi'il Madhi (الضَّمَائِر لِلْفِعْل الْمَاضِيْ)1h 7m
Video ini adalah pelajaran keempat belas yang berfokus pada ulasan pola kata kerja yang telah dipelajari sebelumnya dan pengenalan kata ganti (dhamair) untuk kata kerja bentuk lampau (fi'il madhi) [00:24, 00:35].
Ulasan Pola Kata Kerja (Sulasi Mujarrad & Mazid)
Pelajaran dimulai dengan mengulas kembali berbagai pola kata kerja tiga huruf (sulasi) yang telah dibahas, baik yang tanpa tambahan (mujarrad) maupun yang dengan tambahan (mazid) [01:16, 02:24].
- Tambahan 1 Huruf (Rubai): Pola af'ala, fa''ala, dan fa'ala [04:47].
- Tambahan 2 Huruf (Khumasi): Pola tafa'ala, tafa''ala, ifta'ala, infa'ala, dan if'alla [10:24].
- Tambahan 3 Huruf (Sudasi): Pola yang paling umum adalah istaf'ala [17:37].
Pengenalan Kata Ganti (Dhamair)
Selanjutnya, video ini memperkenalkan konsep kata ganti (dhamair) dalam bahasa Arab [20:23]. Kata ganti ini dikelompokkan menjadi tiga:
- Ghaib (Orang Ketiga): Dia, mereka (contoh: Hua, Hum, Hiya, Hunna) [25:59, 27:15].
- Mukhatab (Orang Kedua): Kamu, kalian (contoh: Anta, Antum, Anti, Antunna) [25:20, 30:37].
- Mutakalim (Orang Pertama): Saya, kami (contoh: Ana, Nahnu) [25:29, 35:10].
Perubahan Kata Kerja Lampau (Tasrif Lughawi)
Bagian utama pelajaran ini menunjukkan bagaimana bentuk fi'il madhi (kata kerja lampau) berubah (bertasrif) sesuai dengan kata ganti (subjek) yang mengikutinya [38:35].
- Untuk "dia" (laki-laki): Fa'ala (tidak ada perubahan) [40:42].
- Untuk "mereka berdua" (laki-laki): Fa'ala (ditambah Alif) [40:55].
- Untuk "mereka" (laki-laki): Fa'alu (ditambah Wawu) [42:32].
- Untuk "dia" (perempuan): Fa'alat (ditambah Ta) [53:47].
- Untuk "mereka" (perempuan): Fa'alna (huruf terakhir sukun dan ditambah Nun) [55:17].
Pelajaran ini diakhiri dengan latihan mengubah berbagai kata kerja sesuai dengan kata gantinya [44:26].
-
15Eps. 15 : Kata Ganti untuk Fi'il Madhi dan Mudhari'1h 11m
Video ini adalah pelajaran kelima belas yang melanjutkan pembahasan tentang kata ganti (dhamir) dan perubahannya saat digabungkan dengan kata kerja bentuk lampau (fi'il madhi) dan sekarang/akan datang (fi'il mudhari') [00:29].
Kata Ganti (Dhamir) dalam Bahasa Arab
- Pembeda Utama: Tidak seperti bahasa Indonesia, bahasa Arab membedakan kata ganti berdasarkan gender (laki-laki/muzakkar dan perempuan/muannas) dan jumlah (tunggal, ganda/mutsanna, dan jamak) [01:14, 02:12].
- Kata Ganti Ganda (Mutsanna): Bahasa Arab memiliki bentuk khusus untuk menunjukkan "dua orang", yang tidak ada dalam bahasa Indonesia atau Inggris [02:12].
Perubahan Kata Kerja Lampau (Fi'il Madhi)
Pelajaran ini fokus pada perubahan kata kerja saat subjeknya adalah orang kedua (mukhatab) dan orang pertama (mutakalim).
- Kaidah Utama: Huruf akar terakhir (lam fi'il) dari kata kerja selalu diberi harakat sukun [11:15].
- Orang Kedua (Kamu/Kalian):
- Laki-laki (Anta, Antuma, Antum): Akhiran kata kerja berubah menjadi fa'alta, fa'altuma, fa'altum [08:38].
- Perempuan (Anti, Antuma, Antunna): Akhiran kata kerja berubah menjadi fa'alti, fa'altuma, fa'altunna [01:06:32].
- Orang Pertama (Saya/Kami):
Perubahan Kata Kerja Sekarang (Fi'il Mudhari')
- Ciri Khas: Fi'il mudhari' memiliki tambahan huruf di awal (disebut Huruf Mudhara'ah - Hamzah, Nun, Ya, Ta) dan di akhir kata kerja [43:21, 44:41].
- Contoh Perubahan (Orang Ketiga):
-
16Eps. 16 : Kata Ganti untuk Fi'il Mudhari' dan Amr1h 8m
Video ini adalah pelajaran keenam belas yang melanjutkan pembahasan tentang kata ganti (dhamir) dan perubahannya saat digabungkan dengan kata kerja bentuk sekarang/akan datang (fi'il mudhari') dan kata kerja perintah (fi'il amr) [00:52].
Perubahan Kata Kerja Sekarang (Fi'il Mudhari')
Pelajaran ini fokus pada perubahan kata kerja saat subjeknya adalah orang kedua (mukhatab) dan orang pertama (mutakalim).
- Orang Kedua (Kamu/Kalian):
- Laki-laki (Anta, Antuma, Antum): Pola kata kerjanya adalah taf'alu, taf'alani, taf'aluna [01:06].
- Perempuan (Anti, Antuma, Antunna): Pola kata kerjanya adalah taf'alina, taf'alani, taf'alna [22:21].
- Orang Pertama (Saya/Kami):
Perubahan Kata Kerja Perintah (Fi'il Amr)
- Hanya untuk Orang Kedua: Perlu diingat bahwa kata kerja perintah hanya berlaku untuk orang kedua (mukhatab), karena perintah ditujukan langsung kepada lawan bicara [40:00].
- Pola Perubahan:
Poin Penting Lainnya
- Perbedaan Sharaf dan Nahwu: Guru kembali menekankan bahwa Ilmu Sharaf fokus pada perubahan internal kata (seperti gender dan jumlah), sedangkan Ilmu Nahwu fokus pada harakat akhir kata dalam sebuah kalimat. Disarankan untuk mempelajari Sharaf terlebih dahulu [03:01, 11:40].
- Pentingnya Latihan: Bahasa Arab adalah keterampilan yang membutuhkan banyak latihan. Jangan takut membuat kesalahan saat belajar [28:24].
- Tabel Ringkasan: Di akhir video, disajikan sebuah tabel ringkasan perubahan kata kerja untuk fi'il madhi, mudhari', dan amr untuk membantu proses penghafalan [01:00:11].
-
17Eps. 17 : Mashdar dari Fi'il Tsulatsi1h 6m
Video ini adalah pelajaran ke-17 yang berfokus pada konsep Mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja tiga huruf (tsulatsi) [00:32].
Apa itu Mashdar?
- Definisi: Mashdar secara harfiah berarti "sumber" [05:00]. Dalam Ilmu Sharaf, mashdar adalah kata benda (isim) yang menunjukkan suatu peristiwa atau kejadian, tetapi tidak terikat oleh waktu (lampau, sekarang, atau akan datang), tidak seperti kata kerja (fi'il) [05:52, 06:36].
- Contoh Makna: Nasron berarti "pertolongan" atau "tindakan menolong" [14:22], dan qiraah berarti "bacaan" atau "kegiatan membaca" [15:35].
Mashdar untuk Kata Kerja Tiga Huruf (Tsulatsi Mujarrad)
- Sifatnya Kompleks: Menentukan mashdar untuk kata kerja tiga huruf asli cukup rumit karena memiliki banyak pola (wazan) dan seringkali tidak memiliki aturan yang pasti [20:30].
- Sama'i (Berdasarkan Pendengaran): Bentuk mashdar untuk kata kerja jenis ini bersifat sama'i, artinya bentuknya ditentukan oleh bagaimana orang Arab klasik menggunakannya. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan merujuk pada kamus Arab-Arab [27:13, 28:05].
- Beberapa Pola yang Umum:
Tips Belajar
Guru menyarankan bahwa untuk menguasai mashdar, cara terbaik adalah dengan sering mendengar, membaca, dan berlatih, bukan hanya sekadar menghafal. Penggunaan kamus modern juga sangat dianjurkan untuk verifikasi [41:56, 57:03].
-
18Eps. 18 : Mashdar dari Fi'il Ruba'i (إفعال ، تفعيل)1h 4m
Video ini adalah pelajaran ke-18 yang berfokus pada mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja empat huruf (fi'il ruba'i) [00:13]. Berbeda dengan mashdar untuk kata kerja tiga huruf yang aturannya tidak pasti (sama'i), mashdar untuk kata kerja empat huruf ini memiliki aturan yang baku (qiyasi) [02:40].
Pelajaran ini membahas dua pola utama:
1. Pola If'al (إِفْعَالٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola af'ala (أَفْعَلَ) [02:15].
- Aturan Perubahan:
- Harakat hamzah (أ) di awal diubah menjadi kasrah (bunyi 'i').
- Ditambahkan huruf alif (ا) setelah huruf akar kedua ('ain fi'il) [06:55].
- Contoh:
2. Pola Taf'il (تَفْعِيْلٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola fa''ala (فَعَّلَ) [26:44].
- Aturan Perubahan:
- Ditambahkan huruf ta' (ت) di awal.
- Ditambahkan huruf ya' (ي) sebelum huruf akar ketiga (lam fi'il) [31:01].
- Contoh:
Poin Penting Lainnya
Guru menekankan bahwa pemahaman tentang huruf akar (Fa fi'il, 'Ain fi'il, Lam fi'il) sangat penting untuk bisa menggunakan kamus bahasa Arab dengan benar [32:00]. Video ini juga menyertakan banyak latihan dan sesi tanya jawab untuk memperkuat pemahaman.
-
19Eps. 19 : Mashdar dari Fi'il Ruba'i (مفاعلة)32m
Video ini adalah pelajaran ke-19 yang melanjutkan pembahasan mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk fi'il ruba'i (kata kerja empat huruf). Pelajaran ini fokus pada pola Mufa'alatun (مُفَاعَلَةٌ) [01:30].
Apa itu Pola Mufa'alatun?
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola fa'ala (فَاعَلَ).
- Aturan Perubahan: Kata kerja diubah menjadi mashdar dengan menambahkan huruf Mim di awal dan Ta Marbutah di akhir [06:23].
- Contoh:
Ulasan Pola Mashdar Ruba'i
Sebelum masuk ke materi utama, guru mengulas kembali dua pola mashdar ruba'i yang telah dipelajari sebelumnya [02:05]:
- If'al: Berasal dari kata kerja berpola af'ala. Contoh: ahsana → ihsan [02:32].
- Taf'il: Berasal dari kata kerja berpola fa''ala. Contoh: karrama → takrim [02:56].
Poin Penting Lainnya
Video ini banyak melibatkan latihan interaktif di mana peserta diminta untuk mengubah kata kerja menjadi bentuk mashdar-nya, dan sebaliknya. Ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang pola-pola yang ada [06:58, 13:24].
-
20Eps. 20 : Mashdar dari Fi'il Khumasi (تفاعل وتفعل)50m
Video ini adalah pelajaran ke-20 yang membahas mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja lima huruf (fi'il khumasi) [00:50, 01:16]. Pelajaran ini fokus pada dua pola utama.
1. Pola Tafa'ul (تَفَاعُلٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola tafa'ala (تَفَاعَلَ) [01:42].
- Aturan Perubahan: Aturan utamanya sangat sederhana, yaitu hanya mengubah harakat huruf akar kedua ('ain fi'il) menjadi dammah [07:06].
- Contoh:
- taba'ada (تَبَاعَدَ) menjadi taba'ud (تَبَاعُدٌ) [03:32].
2. Pola Tafa''ul (تَفَعُّلٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola tafa''ala (تَفَعَّلَ), yang memiliki tasydid (penggandaan) pada huruf tengahnya [32:56].
- Aturan Perubahan: Sama seperti pola sebelumnya, aturannya adalah mengubah harakat huruf akar kedua ('ain fi'il) menjadi dammah.
- Contoh:
- takarrama (تَكَرَّمَ) menjadi takarrum (تَكَرُّمٌ) [34:53].
Tips dan Catatan Penting
- Fokus pada Bentuk Kata: Guru menyarankan agar pemula tidak terlalu memikirkan harakat di akhir kata (i'rab), karena itu adalah ranah Ilmu Nahwu. Fokus utama dalam Shorof adalah mengenali bentuk dan pola kata [09:35, 38:28].
- Perbedaan Mashdar dan Fi'il: Kembali ditekankan bahwa mashdar adalah kata benda yang tidak terikat waktu, berbeda dengan kata kerja (fi'il) [04:44].
-
21Eps. 21 : Mashdar dari Fi'il Khumasi (افتعال، انفعال، افعلال)59m
Video ini adalah pelajaran ke-21 yang melanjutkan pembahasan mashdar (kata benda bentukan dari kata kerja) untuk kata kerja lima huruf (fi'il khumasi) [00:19]. Pelajaran ini fokus pada tiga pola utama.
1. Pola Ifti'al (اِفْتِعَالٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola ifta'ala (اِفْتَعَلَ) [03:15].
- Ciri Khas: Ciri utama dari mashdar pola ini adalah adanya huruf Alif setelah huruf akar kedua ('Ain fi'il) [21:13].
- Contoh: ibtala'a (menelan) → ibtilaa' (tindakan menelan) [04:04].
2. Pola Infi'al (اِنْفِعَالٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola infa'ala (اِنْفَعَلَ) [29:23].
- Ciri Khas: Sama seperti pola sebelumnya, ciri utamanya adalah adanya huruf Alif setelah huruf akar kedua ('Ain fi'il) [30:29].
- Contoh: intalaqo (pergi) → intilaq (kepergian) [30:13].
3. Pola If'ilal (اِفْعِلَالٌ)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola if'alla (اِفْعَلَّ) [47:07].
- Makna: Pola ini sering berkaitan dengan warna atau cacat fisik [48:58].
- Ciri Khas: Tasydid (penggandaan) pada huruf terakhir di kata kerjanya dipisah dan disisipi huruf Alif di tengahnya [49:11].
- Contoh: ismarro (menjadi coklat) → ismirar (proses menjadi coklat) [49:11].
Poin Penting Lainnya
- Konteks itu Kunci: Guru kembali menekankan bahwa dalam tulisan Arab tanpa harakat, pemahaman konteks kalimat sangat penting untuk menentukan bacaan dan fungsi sebuah kata dengan benar [21:03].
-
22Eps. 22 : Mashdar dari Fi'il Sudasi (استفعال) dan Ringkasan Semua Mashdar1h 14m
Video ini adalah pelajaran ke-22 yang menjadi penutup pembahasan tentang mashdar. Fokus utamanya adalah mashdar untuk kata kerja enam huruf (fi'il sudasi) dan diakhiri dengan ringkasan semua pola mashdar yang telah dipelajari [00:18, 01:09]. 🎓
Mashdar untuk Kata Kerja Enam Huruf (Sudasi)
- Asal: Pola mashdar ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ), yang terdiri dari enam huruf [02:36].
- Pola Mashdar: Pola mashdar-nya adalah Istif'al (اِسْتِفْعَالٌ) [03:14].
- Aturan Perubahan:
- Harakat hamzah di awal diubah menjadi kasrah.
- Ditambahkan huruf alif setelah huruf akar kedua ('ain fi'il) [01:23:45].
- Contoh: istaghfara (meminta ampun) → istighfar (permohonan ampun) [04:32].
Ringkasan Penting Semua Pola Mashdar
Pelajaran ini ditutup dengan ringkasan penting yang membedakan dua jenis mashdar:
- Mashdar Sama'i: Untuk kata kerja tiga huruf asli (tsulatsi mujarrad). Polanya tidak beraturan dan harus dipelajari dengan banyak membaca dan mendengar (atau mengecek kamus) [56:36].
- Mashdar Qiyasi: Untuk kata kerja yang memiliki tambahan huruf (tsulatsi mazid), seperti kata kerja empat, lima, dan enam huruf. Polanya beraturan dan bisa diukur sesuai dengan kaidah yang telah dipelajari [56:36].
Poin Penting Lainnya
- Adab Belajar: Guru menekankan pentingnya menjaga etika saat belajar online, seperti duduk dengan tegak dan mencatat, agar ilmu yang didapat lebih berkah [09:27].
- Latihan: Sebagian besar video diisi dengan latihan interaktif untuk mengubah kata kerja ke bentuk mashdar-nya dan sebaliknya, serta membedakan antara bentuk kata kerja dan mashdar [01:13:35, 02:39:53].
- Info Kelas: Diinformasikan kembali tentang kelas gratis "Nahwu Express" yang akan datang dan berbagai program lainnya yang ditawarkan oleh KUBA [01:09:20].
-
23Eps. 23 : Isim Fa'il Tsulatsi dan Ruba'i (فاعل، مفعل)58m
Video ini adalah pelajaran ke-23 yang memperkenalkan konsep Isim Fa'il (kata benda pelaku) [00:25].
Apa itu Isim Fa'il?
- Definisi: Isim Fa'il adalah kata benda (isim) yang dibentuk dari kata kerja (fi'il) dan berfungsi untuk menunjukkan pelaku atau orang yang melakukan suatu perbuatan [01:02, 02:51].
- Perbedaan dengan "Fa'il" dalam Ilmu Nahwu: Penting untuk dibedakan, Isim Fa'il dalam Ilmu Sharaf merujuk pada bentuk katanya. Sedangkan Fa'il dalam Ilmu Nahwu merujuk pada posisi/jabatan kata sebagai subjek dalam sebuah kalimat [03:59].
Dua Jenis Isim Fa'il
Pelajaran ini membahas dua jenis Isim Fa'il berdasarkan asal kata kerjanya:
- Untuk Kata Kerja Tiga Huruf (Tsulatsi)
- Asal: Berasal dari kata kerja yang memiliki tiga huruf akar [06:07].
- Pola: Polanya adalah Fa'ilun (فَاعِلٌ) [06:31].
- Contoh: Nasoro (menolong) → Nasirun (penolong) [07:39].
- Untuk Kata Kerja Empat Huruf (Ruba'i)
- Asal: Berasal dari kata kerja yang memiliki empat huruf [32:35].
- Aturan Perubahan:
- Ambil bentuk Fi'il Mudhari' (kata kerja sekarang/akan datang).
- Ganti huruf mudhara'ah di awal dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ) [33:41].
- Beri harakat kasrah pada huruf sebelum terakhir [34:06].
- Contoh: Aslama (berserah diri) → Yuslimu → Muslimun (seorang muslim) [35:04].
Poin Penting Lainnya
Video ini dilengkapi dengan banyak latihan interaktif untuk mengubah kata kerja menjadi bentuk Isim Fa'il-nya dan sebaliknya.
-
24Eps. 24 : Isim Fa'il Ruba'i (مقعل، مقاعل)51m
Video ini adalah pelajaran ke-24 yang membahas cara membentuk Isim Fa'il (kata benda pelaku) dari kata kerja lima huruf (khumasi) dan enam huruf (sudasi).
Aturan Pembentukan Isim Fa'il
Aturan untuk membentuk Isim Fa'il dari kata kerja lima dan enam huruf sama persis dengan aturan untuk kata kerja empat huruf yang telah dipelajari sebelumnya. Aturan tersebut adalah:
- Ambil bentuk Fi'il Mudhari' (kata kerja bentuk sekarang/akan datang).
- Ganti huruf mudhara'ah (seperti 'ya') di awal kata dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ).
- Beri harakat kasrah pada huruf sebelum terakhir.
Contoh Penerapan
- Untuk Kata Kerja Lima Huruf (Khumasi)
- Kata Kerja: ijtama'a (berkumpul)
- Fi'il Mudhari': yajtami'u
- Isim Fa'il: mujtami'un (orang yang berkumpul)
- Untuk Kata Kerja Enam Huruf (Sudasi)
- Kata Kerja: istaghfara (meminta ampun)
- Fi'il Mudhari': yastaghfiru
- Isim Fa'il: mustaghfirun (orang yang meminta ampun)
Poin Penting
Pelajaran ini menegaskan bahwa kaidah pembentukan Isim Fa'il untuk semua kata kerja yang memiliki tambahan huruf (tsulatsi mazid)—baik itu empat, lima, atau enam huruf—mengikuti satu aturan yang konsisten, sehingga lebih mudah untuk dihafal dan diterapkan. Video ini juga menyertakan banyak latihan untuk mengasah pemahaman.
-
25Eps. 25 : Isim Fa'il Khumasi (متفعِّل، متفاعل)45m
Video ini adalah pelajaran ke-25 yang menjadi penutup untuk materi Isim Fa'il (kata benda pelaku), dengan fokus pada pembentukannya dari kata kerja lima huruf (khumasi) dan enam huruf (sudasi).
Aturan Pembentukan Isim Fa'il
Aturan untuk membentuk Isim Fa'il dari kata kerja lima dan enam huruf sama persis dengan aturan untuk kata kerja empat huruf yang telah dipelajari sebelumnya. Aturan tersebut adalah:
- Ambil bentuk Fi'il Mudhari' (kata kerja bentuk sekarang/akan datang).
- Ganti huruf mudhara'ah (seperti 'ya') di awal kata dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ) [02:05].
- Beri harakat kasrah pada huruf sebelum terakhir [04:14].
Contoh Penerapan
- Untuk Kata Kerja Lima Huruf (Khumasi)
- Kata Kerja: ijtama'a (berkumpul)
- Fi'il Mudhari': yajtami'u
- Isim Fa'il: mujtami'un (orang yang berkumpul)
- Untuk Kata Kerja Enam Huruf (Sudasi)
- Kata Kerja: istaghfara (meminta ampun)
- Fi'il Mudhari': yastaghfiru
- Isim Fa'il: mustaghfirun (orang yang meminta ampun)
Poin Penting
Pelajaran ini menegaskan bahwa kaidah pembentukan Isim Fa'il untuk semua kata kerja yang memiliki tambahan huruf (tsulatsi mazid)—baik itu empat, lima, atau enam huruf—mengikuti satu aturan yang konsisten, sehingga lebih mudah untuk dihafal dan diterapkan. Video ini juga menyertakan banyak latihan untuk mengasah pemahaman [05:07].
-
26Eps. 26: Isim Fa'il Khumasi (مُفْتَعِل، مُنْفَعِل، مُفْعَلّ)56m
Video ini adalah pelajaran ke-26 yang melanjutkan pembahasan tentang Isim Fa'il (kata benda pelaku) dari kata kerja lima huruf (khumasi) [00:26, 01:26]. Pelajaran ini fokus pada tiga pola utama.
1. Pola Mufta'il (مُفْتَعِلٌ)
- Asal: Pola Isim Fa'il ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola ifta'ala (اِفْتَعَلَ).
- Aturan Perubahan: Hamzah Wasl di awal kata kerja diganti dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ), dan huruf akar kedua ('ain fi'il) diberi harakat kasrah [02:21].
- Contoh: iktasaba (berusaha) → muktasib (orang yang berusaha) [03:35].
2. Pola Munfa'il (مُنْفَعِلٌ)
- Asal: Pola Isim Fa'il ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola infa'ala (اِنْفَعَلَ).
- Aturan Perubahan: Ambil bentuk fi'il mudhari'-nya, lalu ganti huruf mudhara'ah di awal dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ) [22:20].
- Contoh: inqata'a (terputus) → yanqati'u → munqati' (sesuatu yang terputus) [22:50].
3. Pola Muf'allun (مُفْعَلٌّ)
- Asal: Pola Isim Fa'il ini berasal dari kata kerja (fi'il) yang berpola if'alla (اِفْعَلَّ) [49:08].
- Contoh: ihmarra (menjadi merah) → muhmarrun (sesuatu yang menjadi merah) [49:21].
Poin Penting Lainnya
- Pentingnya Latihan: Guru kembali menekankan bahwa latihan terus-menerus sangat penting untuk menguasai Sharaf. Bahasa Arab adalah kunci untuk memahami ibadah dengan lebih baik [07:16, 15:10].
- Nasihat Spiritual: Video diakhiri dengan pengingat tentang pentingnya beramal saleh dan memanfaatkan waktu dengan bijak, terutama mengingat akan datangnya puasa Muharram [38:34].
-
27Eps. 27: Isim Fa'il Sudasi (مُسْتَفْعِل)1h
Video ini adalah pelajaran ke-27 yang menjadi penutup untuk materi Isim Fa'il (kata benda pelaku), dengan fokus pada pembentukannya dari kata kerja enam huruf (sudasi) [00:28].
Aturan Pembentukan Isim Fa'il
Aturan untuk membentuk Isim Fa'il dari kata kerja enam huruf sama persis dengan aturan untuk kata kerja empat dan lima huruf. Aturan tersebut adalah:
- Ambil bentuk Fi'il Mudhari' (kata kerja bentuk sekarang/akan datang) [04:11].
- Ganti huruf mudhara'ah (seperti 'ya') di awal kata dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ) [04:27].
- Beri harakat kasrah pada huruf sebelum terakhir.
Contoh Penerapan
- Kata Kerja: istaghfara (meminta ampun)
- Isim Fa'il: mustaghfirun (orang yang meminta ampun) [05:42].
- Kata Kerja: istakhraja (mengeluarkan)
- Isim Fa'il: mustakhrijun (orang yang mengeluarkan) [09:28].
Poin Penting
Pelajaran ini menegaskan bahwa kaidah pembentukan Isim Fa'il untuk semua kata kerja yang memiliki tambahan huruf (tsulatsi mazid) mengikuti satu aturan yang konsisten. Guru juga menyoroti efisiensi belajar Ilmu Sharaf, di mana dengan menguasai satu akar kata, kita bisa memahami puluhan bahkan ratusan turunan katanya [08:53]. Video ini diakhiri dengan latihan komprehensif yang mencakup semua bentuk kata yang telah dipelajari (madhi, mudhari', mashdar, isim fa'il) [42:57].
-
28Eps. 28: Isim Maf'ul Tsulatsi dan Ruba'i1h 41m
Video ini adalah pelajaran ke-28 yang memperkenalkan konsep Isim Maf'ul (kata benda objek) [02:22, 02:45].
Apa itu Isim Maf'ul?
- Definisi: Isim Maf'ul adalah kata benda (isim) yang dibentuk dari kata kerja (fi'il) dan berfungsi untuk menunjukkan objek atau sesuatu yang dikenai suatu perbuatan [03:30, 03:41].
- Perbedaan dengan "Maf'ul Bih" dalam Ilmu Nahwu: Isim Maf'ul dalam Ilmu Sharaf merujuk pada bentuk katanya, sedangkan Maf'ul Bih dalam Ilmu Nahwu merujuk pada posisi/jabatan kata sebagai objek dalam sebuah kalimat [03:55].
Dua Jenis Isim Maf'ul
Pelajaran ini membahas dua jenis Isim Maf'ul berdasarkan asal kata kerjanya:
- Untuk Kata Kerja Tiga Huruf (Tsulatsi)
- Asal: Berasal dari kata kerja yang memiliki tiga huruf akar [14:00].
- Pola: Polanya adalah Maf'ulun (مَفْعُوْلٌ) [16:11].
- Aturan Perubahan: Tambahkan huruf Mim berharakat fathah (مَ) di awal dan huruf Wawu (و) setelah huruf akar kedua ('ain fi'il) [17:50].
- Contoh: Nasoro (menolong) → Mansurun (yang ditolong) [17:25].
- Untuk Kata Kerja Empat Huruf (Ruba'i)
- Asal: Berasal dari kata kerja yang memiliki empat huruf [33:37].
- Aturan Perubahan: Bentuknya mirip dengan Isim Fa'il-nya, tetapi harakat huruf sebelum terakhir diubah menjadi fathah [35:10, 35:29].
- Contoh:
- Isim Fa'il: Mukrimun (orang yang memuliakan)
- Isim Maf'ul: Mukramun (orang yang dimuliakan) [37:25].
Poin Penting Lainnya
Video ini dilengkapi dengan banyak latihan interaktif untuk mengubah kata kerja menjadi bentuk Isim Maf'ul-nya dan sebaliknya [25:57, 42:59].
-
29Eps. 29: Isim Maf'ul Khumasi dan Sudasi1h 18m
Video ini adalah pelajaran ke-29 yang menjadi penutup untuk materi Isim Maf'ul (kata benda objek), dengan fokus pada pembentukannya dari kata kerja lima huruf (khumasi) dan enam huruf (sudasi) [02:38].
Aturan Pembentukan Isim Maf'ul
Aturan untuk membentuk Isim Maf'ul dari kata kerja lima dan enam huruf sama persis dengan aturan untuk kata kerja empat huruf. Aturan tersebut adalah:
- Bentuknya mirip dengan Isim Fa'il-nya.
- Perbedaannya hanya pada harakat huruf sebelum terakhir; untuk Isim Maf'ul, harakatnya diubah menjadi fathah [07:37].
Contoh Penerapan
- Untuk Kata Kerja Lima Huruf (Khumasi)
- Isim Fa'il: mujtami'un (orang yang berkumpul)
- Isim Maf'ul: mujtama'un (tempat berkumpul)
- Untuk Kata Kerja Enam Huruf (Sudasi)
- Isim Fa'il: mustaghfirun (orang yang meminta ampun)
- Isim Maf'ul: mustaghfarun (sesuatu yang dimintakan ampun)
Poin Penting Lainnya
- Penggunaan AI: Dalam pelajaran ini, guru mendemonstrasikan penggunaan alat AI seperti ChatGPT untuk membantu menjelaskan konsep-konsep bahasa Arab, seperti definisi "Khumasi" dan perbedaan antara Isim Fa'il dan Isim Maf'ul. Namun, ia juga menunjukkan bahwa pengetahuan manusia tetap krusial untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin dibuat oleh AI [04:19, 52:26].
- Konteks: Kembali ditekankan pentingnya konteks kalimat untuk memahami makna dan bacaan yang benar saat berhadapan dengan tulisan Arab tanpa harakat [11:28].
-
30Eps. 30 : Tashrif Lughawi Isim Fa'il & Maf'ul53m
Video ini adalah pelajaran ke-30 yang membahas Tashrif Lughawi (perubahan bentuk kata berdasarkan kata ganti) untuk Isim Fa'il (pelaku) dan Isim Maf'ul (objek) [01:28].
Tashrif Isim Fa'il (Pelaku)
Isim Fa'il berubah bentuknya sesuai dengan gender (laki-laki/muzakkar & perempuan/muannas) dan jumlah (tunggal/mufrad, ganda/mutsanna, jamak/jama') [03:40].
- Untuk Laki-laki (Muzakkar):
- Tunggal: katibun (seorang penulis) [05:39].
- Ganda: katibani (dua orang penulis) → ditambah Alif & Nun [10:59].
- Jamak: katibuna (para penulis) → ditambah Wawu & Nun [11:15].
- Untuk Perempuan (Muannas):
Tashrif Isim Maf'ul (Objek)
Aturan perubahannya sama persis dengan Isim Fa'il [37:37].
- Untuk Laki-laki (Muzakkar):
- Tunggal: majhulun (yang tidak diketahui) [38:00].
- Ganda: majhulani [38:07].
- Jamak: majhuluna [38:07].
- Untuk Perempuan (Muannas):
Poin Penting Lainnya
- Latihan Tanpa Harakat: Guru kembali menekankan pentingnya berlatih membaca dan memahami bentuk-bentuk kata ini tanpa harakat untuk melatih kemampuan analisis [18:47].
-
31Eps. 31: Isim Zaman & Makan Tsulatsi52m
Video ini adalah pelajaran ke-31 yang memperkenalkan konsep Isim Makan (kata benda tempat) dan Isim Zaman (kata benda waktu).
Apa itu Isim Makan dan Isim Zaman?
- Definisi: Keduanya adalah kata benda (isim) yang dibentuk dari kata kerja untuk menunjukkan tempat (makan) atau waktu (zaman) terjadinya suatu perbuatan.
- Contoh:
- Thobaqo (memasak) → Matbakh (dapur/tempat memasak).
- Thola'a (terbit) → Matla' (waktu terbit/fajar).
Pola Pembentukan (Wazan)
Untuk kata kerja tiga huruf (tsulatsi), Isim Makan dan Isim Zaman memiliki dua pola utama yang sama:
- Pola Maf'al (مَفْعَلٌ): Digunakan jika huruf tengah pada bentuk fi'il mudhari'-nya berharakat fathah atau dammah (pola yaf'alu atau yaf'ulu).
- Pola Maf'il (مَفْعِلٌ): Digunakan jika huruf tengah pada bentuk fi'il mudhari'-nya berharakat kasrah (pola yaf'ilu).
Perbedaan dengan Istilah Lain
- Dengan Isim Maf'ul: Bentuknya berbeda. Isim Maf'ul selalu memiliki huruf Wawu (و) (contoh: maktub - yang ditulis), sedangkan Isim Makan/Zaman tidak (contoh: maktab - tempat/waktu menulis).
- Dengan Zarf: Isim Makan/Zaman adalah bentuk katanya (ranah Ilmu Sharaf), sedangkan Zarf adalah posisi/jabatan kata sebagai keterangan waktu/tempat dalam kalimat (ranah Ilmu Nahwu).
Bentuk Tidak Beraturan (Sama'i)
Beberapa Isim Makan memiliki akhiran ta marbutah (ة), seperti madrasah (sekolah). Bentuk ini tidak mengikuti kaidah baku dan harus dipelajari berdasarkan penggunaannya oleh penutur asli (sama'i).
-
32Eps. 32: Isim Zaman & Makan Selain Tsulatsi1h 1m
Video ini adalah pelajaran ke-32 yang membahas cara membentuk Isim Zaman (kata benda waktu) dan Isim Makan (kata benda tempat) dari kata kerja selain tiga huruf (tsulatsi), yaitu dari kata kerja empat (ruba'i), lima (khumasi), dan enam (sudasi) huruf [06:53].
Aturan Pembentukan
Aturan pembentukannya sangat sederhana: polanya sama persis dengan pola Isim Maf'ul (kata benda objek) yang telah dipelajari sebelumnya [09:44]. Aturan tersebut adalah:
- Ambil bentuk Fi'il Mudhari' (kata kerja bentuk sekarang/akan datang).
- Ganti huruf mudhara'ah (seperti 'ya') di awal kata dengan huruf Mim yang berharakat dammah (مُ).
- Beri harakat fathah pada huruf sebelum terakhir [01:12:33].
- Contoh: intadzoro (menunggu) → muntadzor (waktu/tempat menunggu) [01:17:05].
Membedakan Makna
Karena bentuk Isim Zaman, Isim Makan, dan Isim Maf'ul untuk kata kerja jenis ini sama, bagaimana cara membedakannya? Jawabannya adalah melalui konteks kalimat (siyaq atau qarinah) [02:11:14]. Konteks akan menentukan apakah kata tersebut bermakna "waktu", "tempat", atau "objek".
Poin Penting Lainnya
- Perbedaan Istilah: Guru kembali menekankan perbedaan antara istilah dalam Ilmu Sharaf (Isim Zaman/Makan) dan Ilmu Nahwu (Zarf Zaman/Makan) agar tidak tertukar [01:01:06].
- Tashrif Lughawi (Perubahan Bentuk): Isim Makan dan Isim Zaman juga dapat berubah bentuk sesuai jumlah (tunggal, ganda, jamak). Bentuk jamaknya seringkali mengikuti pola mafa'ilu [03:49:17, 04:49:08].
-
33Eps. 33: Isim Alat Tsulatsi46m
Video ini adalah pelajaran ke-33 yang memperkenalkan konsep Isim Alat (kata benda yang menunjukkan alat) [00:28].
Apa itu Isim Alat?
- Definisi: Isim Alat adalah kata benda (isim) yang dibentuk dari kata kerja untuk menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan [00:38].
- Asal: Umumnya, Isim Alat dibentuk dari kata kerja tiga huruf (tsulatsi) yang bersifat transitif (muta'addi), yaitu kata kerja yang membutuhkan objek [03:32].
- Contoh: Minzhar (alat untuk melihat, seperti teleskop) berasal dari kata nazhara (melihat) [01:09].
Pola Pembentukan (Wazan)
Isim Alat memiliki beberapa pola, di antaranya tiga yang paling umum adalah [06:03]:
- Mif'alun (مِفْعَلٌ): Contoh: mis'ad (lift), mijhar (mikroskop) [08:26].
- Mif'alatun (مِفْعَلَةٌ): Contoh: miknasah (sapu), mimsahah (penghapus) [11:48].
- Mif'aalun (مِفْعَالٌ): Contoh: minsyar (gergaji), minzhar (teleskop) [14:10].
Perbedaan Kunci: Perlu diperhatikan perbedaan harakat awal antara Isim Makan (diawali ma) dan Isim Alat (diawali mi) [15:46].
Isim Alat Tidak Beraturan (Isim Jamid)
Beberapa nama alat dalam bahasa Arab tidak mengikuti pola di atas dan disebut Isim Jamid karena tidak berasal dari kata kerja. Contohnya antara lain: sikkin (pisau), saif (pedang), dan qalam (pena) [19:15, 19:53].
Perubahan Bentuk (Tashrif)
Sama seperti isim lainnya, Isim Alat juga dapat berubah bentuk sesuai jumlah (tunggal, ganda, jamak). Bentuk jamaknya seringkali berupa jamak taksir (tidak beraturan), contohnya: maktab (meja) menjadi makatib (meja-meja) [21:39, 33:14].
Nasihat Belajar
Guru menyarankan agar pelajar bahasa Arab membangun fondasi yang kuat terlebih dahulu sebelum mendalami bahasa Arab klasik yang ada di Al-Qur'an dan Hadits, karena keduanya merupakan puncak dari kesusastraan Arab [40:48].
-
34Eps. 34: Fi'il Ruba'i Mujarrad dan Mazid59m
Video ini adalah pelajaran ke-34 yang menjadi penutup dari seluruh seri. Pelajaran ini membahas fi'il ruba'i, yaitu kata kerja yang tersusun dari empat huruf akar [00:18, 00:27].
Apa itu Fi'il Ruba'i?
- Definisi: Kata kerja yang memiliki empat huruf asli, bukan tiga huruf dengan tambahan satu huruf [01:20].
- Pembagiannya:
Poin Penting Lainnya
- Pentingnya Belajar Terstruktur: Guru kembali menekankan pentingnya belajar bahasa Arab secara komprehensif dan berurutan, serta mengkritik mereka yang menafsirkan teks agama tanpa penguasaan bahasa yang mendalam [07:23, 12:24].
- Konsep Wazan: Diulas kembali bahwa wazan adalah semacam "timbangan" atau rumus untuk membentuk kata-kata baru dengan mencocokkan harakat dan huruf tambahannya [28:26, 29:03].
- Dua Jenis Tashrif: Diperkenalkan dua jenis perubahan kata dalam konteks pembelajaran di Indonesia: tashrif istilahi (perubahan berdasarkan jenis kata, misal: kata kerja lampau → sekarang → mashdar) dan tashrif lughawi (perubahan berdasarkan kata ganti) [43:04].
