Have a question?
Message sent Close
0
0 reviews

الْبِدَايَةُ فِيْ عِلْمِ الصَّرْف

Kategori
  • Deskripsi
  • Kurikulum
  • Reviews

Buku “Al-Bidayah fi Ilmi ash-Sharaf” karya Syaikh Dr. Ali An-Namir ini merupakan panduan ringkas namun padat tentang ilmu ṣarf (morfologi Arab), salah satu cabang utama dalam ilmu bahasa Arab yang membahas perubahan bentuk kata serta makna yang ditimbulkannya.

Isi Pokok Buku

Buku ini disusun secara sistematis dalam 11 bab utama, meliputi:

  1. al-Mīzān al-Ṣarfī (ٱلْمِيزَانُ ٱلصَّرْفِيُّ) → timbangan kata dalam bahasa Arab.

  2. al-Mujarrad wa al-Mazīd (ٱلْمُجَرَّدُ وَٱلْمَزِيدُ) → kata dasar dan yang mendapat tambahan huruf.

  3. al-Jāmid wa al-Mutasharrif (ٱلْجَامِدُ وَٱلْمُتَصَرِّفُ) → kata tetap dan kata yang bisa berubah.

  4. al-Ṣaḥīḥ wa al-Mu‘tal (ٱلصَّحِيحُ وَٱلْمُعْتَلُّ) → pembagian kata kerja dan kata benda menurut keberadaan huruf illat.

  5. al-Muta‘addī wa al-Lāzim (ٱلْمُتَعَدِّي وَٱللَّازِمُ) → kata kerja transitif dan intransitif.

  6. al-Mabnī lil-Ma‘lūm wa al-Mabnī lil-Majhūl (ٱلْمَبْنِيُّ لِلْمَعْلُومِ وَٱلْمَبْنِيُّ لِلْمَجْهُولِ) → bentuk aktif dan pasif dalam fi‘il.

  7. al-Maṣādir (ٱلْمَصَادِرُ) → pembahasan mashdar, termasuk mashdar ṣinā‘ī, isim hay’ah, dan isim marrah.

  8. al-Mushtaqāt (ٱلْمُشْتَقَّاتُ) → derivasi isim seperti ism fā‘il, ism maf‘ūl, ṣifat musyabbahah, ism tafḍīl, ism ālah, dll.

  9. al-Taṣghīr (ٱلتَّصْغِيرُ) → kaidah pengecilan kata untuk makna kecil, merendahkan, mendekatkan, atau mengungkapkan kasih sayang.

  10. al-Nasab (ٱلنَّسَبُ) → penisbatan suatu kata dengan menambahkan yā’ musyaddadah.

  11. Hamzata al-Waṣl wa al-Qaṭ‘ (هَمْزَةُ ٱلْوَصْلِ وَهَمْزَةُ ٱلْقَطْعِ) → perbedaan hamzah yang dibaca selalu dengan hamzah yang hanya dibaca di awal kata.


Keunggulan Buku

  • Bahasa sederhana dan sistematis, sehingga cocok untuk pemula.

  • Teks Arab dilengkapi contoh dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia, memudahkan pembaca memahami teori sekaligus praktik.

  • Menyajikan peta lengkap ilmu ṣarf dasar: dari pola kata, turunan fi‘il, isim, sampai aturan khusus seperti taṣghīr dan nasab.

  • Bisa menjadi pegangan belajar mandiri maupun bahan ajar di kelas bahasa Arab, pesantren, atau madrasah.


Sasaran Pembaca

  • Pelajar pemula yang ingin mengenal ilmu ṣarf secara bertahap.

  • Santri madrasah dan pesantren yang mempelajari nahwu-ṣarf sebagai dasar ilmu syar‘i.

  • Guru bahasa Arab yang membutuhkan teks ringkas dan mudah dipahami untuk mengajar.

  • Siapa pun yang ingin memperdalam pemahaman bahasa Arab, khususnya dalam membaca al-Qur’an dan kitab-kitab klasik.


 

Course materials
Bab 1: Pendahuluan
Bab 2: Mujarrad dan Mazid
Bab 3: Jamid dan Mutasharrif
Bab 4: Shahih dan Mu'tall
Bab 5: Muta'addi dan Lazim
  • 20
    Eps. 9 : Muta'addi & Lazim (Transitif & Intransitif)
    20m

    Video ini, "Eps. 9: Muta'addi & Lazim", adalah bagian kesembilan dari seri pelajaran tata bahasa Arab (ilmu shorof). Video ini menjelaskan tentang konsep kata kerja transif (muta'addi) dan intransitif (lazim).

    Berikut adalah poin-poin penting dari video ini:

    • Pengertian Fi'il Muta'addi [00:27]: Adalah kata kerja yang membutuhkan objek (maf'ul bihi) dan tidak hanya cukup dengan pelakunya (fa'il).

      • Pembagian Fi'il Muta'addi [01:00]:

        1. Membutuhkan satu objek [01:07]: Ini adalah jenis yang paling umum. Contohnya: Syakara (mensyukuri), Syariba (meminum), Dhoroba (memukul).

        2. Membutuhkan dua objek yang asalnya bukan mubtada dan khabar [02:44<!-->]: Contoh fi'ilnya seperti A'tho (memberi), Sa'ala (meminta), Mana'a (melarang), Manaha (memberi), Albasa (memakaikan), Kasa (memakaikan). Contoh kalimat: A'thaitu Zaidan dirhaman (Saya memberi Zaid satu dirham). [-->05:40]

        3. Membutuhkan dua objek yang asalnya adalah mubtada dan khabar [04:19<!-->]: Ini termasuk fi'il Dhonna (menyangka) dan saudara-saudaranya, seperti Ro'a (mengetahui), Alima (mengetahui), Wajada (mendapati), Ta'allama (mengetahui), Hasiba (menyangka), Ja'ala (menjadikan), Za'ama (menyangka), Khola (menyangka). Contoh kalimat: Dhonantu Zaidan Tholiban (Saya menyangka Zaid adalah seorang murid). [-->08:08]

        4. Membutuhkan tiga objek [09:44<!-->]: Contoh fi'ilnya seperti Ara (memberitahu), A'lama (memberitahu), Anba'a, Nabba'a, Akhbaro, Khobbaro, Haddatsa (menceritakan). Contoh kalimat: Araitu Kholidan Zaidan Tholiban (Saya memberitahu Khalid bahwa Zaid adalah seorang murid). [-->10:48]

    • Pengertian Fi'il Lazim [12:41]: Adalah kata kerja yang hanya mencukupi dengan pelakunya (fa'il) dan tidak membutuhkan objek (maf'ul bihi).

    • Fi'il Lazim yang bisa menjadi Muta'addi [13:42]: Fi'il lazim dapat berubah menjadi muta'addi dalam beberapa kondisi:

      1. Jika mengikuti wazan Af'ala [14:09<!-->]. Contoh: Khoroja (keluar, lazim) menjadi Akhroja (mengeluarkan, muta'addi). [-->14:26]

      2. Jika mengikuti wazan Fa'ala [15:10<!-->]. Contoh: Khoroja (keluar, lazim) menjadi Khorroja (mengeluarkan, muta'addi). [-->16:33]

      3. Jika mengikuti wazan Fa'ala [16:55]. (Contoh tidak disebutkan secara eksplisit dalam transkrip yang diberikan).

      4. Jika mengikuti wazan Istaf'ala [17:48<!-->]. Contoh: Khoroja (keluar, lazim) menjadi Istakhroja (minta dikeluarkan, muta'addi). [-->17:58]

      5. Jika fi'ilnya diikuti oleh huruf Jar [18:32<!-->]. Contoh: Khoroja (keluar, lazim) menjadi Khoroja bi (mengeluarkan, muta'addi secara makna). [-->18:48]

    Video ini sangat bermanfaat untuk memahami perbedaan mendasar antara fi'il muta'addi dan lazim, serta bagaimana fi'il lazim dapat ditransformasikan menjadi muta'addi dalam tata bahasa Arab.

     

     

  • 21
    Rangkuman Muta'addi dan Lazim
    15m

    Rangkuman Muta'addi dan Lazim

Bab 6: Mabni lil Ma'lum dan Majhul
Bab 7: Mashdar
Bab 8: Musytaqqat
Bab 9: Tashghir
Bab 10: Nasab
Bab 11: Hamzah Washal dan Qatha'
Ujian Kelulusan "Al-Bidayah fi Ilmi ash-Sharaf"